Ratusan Demonstran Reaktif COVID-19, Satgas: Diprediksi Akan Meningkat

ilustrasi demonstrasi Omnibus law
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa sebanyak 123 demonstran yang turun ke jalan menentang Omnibus Law Cipta Kerja terkonfirmasi reaktif COVID-19. Hal ini dianggap mengkhawatirkan, sebab sudah sejak awal terjadi klaster penularan baru.

5 Tahun Usai Pandemi COVID-19, Heboh Penyakit Baru Menyebar di China! Ini Faktanya

"Terkait antisipasi penularan COVID-19 dari aksi unjuk rasa yakni dari massa yang diamankan oleh TNI dan Kepolisian yang mengawal jalannya aksi di beberapa provinsi, kondisinya sangat memprihatinkan," kata Juru Bicara Satgas, Wiku Adisasmito, Selasa, 13 Maret 2020.

Wiku menyampaikan, hasil reaktif itu datang dari berbagai daerah. Diantaranya ada di Sumatera Utara sebanyak 21 orang, DKI Jakarta 34 orang, Jawa Timur 24 orang. Kemudian, 30 orang di Sulawesi Selatan, 13 orang di Jawa Barat, dan 1 orang di Yogyakarta.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Baca juga: Satgas Minta Demonstran dan Petugas Keamanan Segera Tes COVID-19

Apa yang terlihat itu, menurut Wiku, baru puncaknya saja. Sehingga kalau ditelusuri, akan jauh labih banyak. "Ini adalah cerminan puncak gunung es dari hasil pemeriksaan yang merupakan contoh kecil saja bahwa virus ini dapat menyebar dengan cepat dan luas," kata Wiku.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Wiku memprediksi jumlah kasus positif COVID-19 bakal meningkat dalam waktu dekat. Untuk mengantisipasi ke depan, jika ada kerumunan atau aksi massa lanjutan diharapkan untuk dilakukan pendataan dan juga testing.

"Angka ini diprediksi meningkat dalam dua sampai tiga minggu ke depan. Karena peluang adanya penularan COVID-19 dari demonstran yang positif demonstran lainnya," ujarnya. (ase)

Ilustrasi populasi warga China.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Berbagai laporan di media sosial menunjukkan bahwa virus ini menyebar dengan cepat. Bahkan beberapa rumah sakit mulai kewalahan mengatasi pasien seperti masa COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025