KPAI: Anak Ikut Demo karena Bosan Lama Tak Sekolah

ilustrasi demonstrasi Omnibus law
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, membeberkan hasil penelusurannya terkait aksi demonstrasi Omnibus Law yang berujung rusuh di Jakarta pada hari ini Selasa 13 Oktober 2020. Salah satu alasannya karena bosan sekolah sehingga memutuskan ikut demo.

DPR Minta Badan Gizi Nasional Awasi Ketat Distribusi Makan Bergizi Gratis

"Saya menghampiri anak perempuan, ia mengaku sekolah di SMK Jatinegara. Ia datang ke lokasi diajak teman-temannya dan ia mengaku mulai bosan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Jasra kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan latar belakang anak ikut demo banyak dari mereka yang kurang perlindungan keluarga, seperti karena putus sekolah, orang tua jarang pulang karena tempat kerja yang jauh dan PJJ yang belakangan cenderung hanya aktivitas pengajaran penugasan pekerjaan rumah.

Evaluasi Pelaksanan Pemilu 2024, DPR Mau Bikin Omnibus Paket Politik

Baca juga: 145 Orang Ditangkap Terkait Demo Omnibus Law di Istana, Ada Anak SD

Jasra mencontohkan salah satu peserta demo adalah siswa SMP dari Tangerang yang datang ke Jakarta Pusat dengan naik kereta. Si anak ikut demo setelah diajak temannya di media sosial dan kondisi di rumah yang tidak nyaman.

Ratusan Buruh Bekasi Gelar Aksi, Tuntut Kenaikan Upah hingga 10 Persen

Dari pengamatan Jasra di lapangan, situasi anak dalam demo nampak bergerombol dan tidak memperhatikan orasi yang disampaikan dari mobil komando. Dengan kata lain, kedatangan mereka cenderung acuh dengan aksi utama. Jika terjadi provokasi mereka rentan terjebak dalam kerusuhan, bahkan terlibat.

Jasra mengatakan situasi kesehatan anak di sekitar aksi demo buruk, seperti merokok, tidak ada yang mengingatkan menggunakan masker dan lingkungan sekitar cenderung melakukan pembiaran. Padahal, Jakarta merupakan kawasan zona merah COVID-19 yang mewajibkan warganya menerapkan protokol kesehatan.

"Anak menjadi kelompok rentan di dalam lautan massa seperti ini, apalagi kondisi pembatasan selama pandemi, menambah ketertekanan anak. Dengan membanjirnya informasi menyebabkan anak anak mudah terlibat, akibat kondisi psikologis mereka," katanya.

KPAI, kata dia, akan segera melaksanakan sidang pleno dengan memanggil perwakilan lintas kementerian/lembaga, organisasi pelajar, ormas, forum anak, dan unsur terkait dalam urun rembug situasi yang melibatkan anak. (Antara)

Uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Ambarketawang

Survei 57 Persen Pembicaraan di Media Sosial Nilai Program Makan Siang Gratis di Sekolah Belum Tepat Sasaran

Berdasarkan pemantauan di media sosial & media online mengenai topik stunting yang dilakukan perusahaan Big Data dan AI NoLimit Indonesia jadi perhatian besar masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
7 Desember 2024