Cegah Kerusuhan, Jawara Kampung Siaga di Mal hingga Stasiun Depok

Cegah Kerusuhan, Jawara Kampung Siaga di Mal hingga Stasiun
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Ratusan jawara di Depok, Jawa Barat, menggelar deklarasi damai untuk mencegah terjadinya kerusuhan akibat aksi demo lanjutan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Pilkada Mamberamo Tengah Ricuh, Kapolres Rahangnya Kena Panah

Tak hanya itu, para pendekar ini juga membantu aparat berjaga di sejumlah titik rawan, seperti pusat perbelanjaan hingga stasiun kereta yang ada di Kota Depok.

“Ini jawara jaga kampung. Kami tidak melarang demo, silakan saja asal jangan anarkis. Kalau anarkis akan berhadapan dengan kami,” kata Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Kota Depok, Haji Nawi saat ditemui di kawasan Cimanggis, Depok.

Ikatan Santri DKI Lakukan Aksi Demo pada Ucapan Suswono: Kami Sangat Menyayangkan!

Baca juga: 8 Petinggi dan Anggota KAMI Ditangkap, Syahganda hingga Jumhur Hidayat

Menurut Nawi, jika aksi unjuk rasa ricuh maka bakal merugikan banyak pihak, khususnya rakyat. “Kalau anarkis sudah jelas merugikan kita semua, rakyat juga yang rugi. Intinya Depok jangan diporak-porandakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, dan kami siap menjaga.”

Tempat Cuci Mobil Ini Digerebek oleh Warga Lantaran Diduga Jadi Arena Judi

Nawi mengungkapkan, para jawara ini bergerak berdasarkan inisiatif masing-masing dengan satu tujuan, yakni menjaga di sejumlah titik, seperti mal, stasiun, kemudian di Jalan Margonda dan di kawasan Jalan Raya Bogor. “Satu titik bisa dijaga sekira 10 sampai 15 orang jawara,” katanya.

Selain para jawara, lanjut Nawi, sejumlah anggota FBR lainnya juga bakal ikut membantu penjagaan. Total ada lebih dari 1.000 orang. Jika nantinya ditemukan ada pelaku kerusuhan, pihaknya akan berkoordinasi dengan aparat TNI-Polri.

“Kita jangan sampai terprovokasi, kami tidak akan melakukan aksi sepihak, jika ada yang aneh-aneh akan kami serahkan pada aparat,” ujarnya.

Gerakan FBR Jaga Kampung

Menanggapi hal itu, Kapolsek Cimanggis, Ajun Komisaris Polisi Agus Khaeron mengatakan, jawara jaga kampung ini adalah inisiasi dari mereka sendiri.

“Ini bentuk kepedulian mereka, kepada lingkungannya yang khawatir akan adanya tindakan anarkisme,” katanya.

Tak hanya dari kalangan organisasi masyarakat (ormas), aksi menolak adanya kerusuhan juga disuarakan oleh sejumlah warga di kota tersebut. Bahkan, di beberapa wilayah, warga membentangkan spanduk yang berisi penolakan aksi unjuk rasa anarkis. Salah satunya bertuliskan “Jangan ajak anak gua demo, nyusahin doang.”

Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah mengaku sangat mengapresiasi dukungan warga terhadap aparat.

“Patut kita apresiasi elemen-elemen masyarakat yang berpikir positif dan cinta damai. Ingat negara dibangun dengan kebersamaan dan kedamaian enggak mungkin di bangun dengan permusuhan dan keributan,” kata Azis.

Lebih lanjut, Azis mengatakan, aksi simpatik ini menjadi penyemangat dalam menjalankan tugas. “Dukungan moril yang masyarakat berikan akan jadi pengobar semangat untuk melaksanakan tugas-tugas, mengabdi kepada masyarakat, nusa dan bangsa.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya