Bangkalan Terima Dana Insentif COVID-19 Rp2,75 miliar

Ilustrasi tumpukan uang miliaran rupiah
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pemerintah Kabupaten Bangkalan Provinsi Jawa Timur menerima dana insentif daerah dari pemerintah pusat sebesar Rp2,75 miliar dan ini diberikan karena wilayah tersebut termasuk banyak warganya yang terpapar COVID-19.

"Dana insentif daerah tersebut masuk pada perubahan anggaran keuangan (PAK) 2020 dan akan kami distribusukan kepada warga terdampak COVID-19 dalam bentuk bantuan sosial," kata Kepala Dinas Sosial Bangkalan Wibagio Suharta di Bangkalan, Senin.

Menurut Suharta, dana intensif daerah tersebut sengaja diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah yang terpuruk dalam kasus COVID-19, termasuk di Kabupaten Bangkalan.

Airlangga Sebut Insentif Pembelian Rumah dan Kendaraan Listrik Bakal Lanjut pada 2025

BACA JUGA:  Insentif Tenaga Medis Alami Keterlambatan, Kemenkes Beri Penjelasan

Saat ini, sambung dia, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron untuk mendistribusikan dana sebesar Rp2,75 miliar tersebut dalam bentuk bantuan sosial kepada warga.

"Awalnya, kami hendak mengalokasikan bantuan ini untuk jaring pengaman sosial, tapi setelah berkonsultasi dengan bagian keuangan Pemkab Bangkalan disarankan agar dirupakan bantuan sosial saja," katanya menjelaskan.

Kabupaten Bangkalan termasuk daerah dengan jumlah warga terbanyak positif COVID-19 dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura.

Berdasarkan rilis Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Provinsi Jawa Timur hingga 11 Oktober 2020 jumlah warga Bangkalan yang terpapar COVID-19 mencapai 542 orang, Sumenep 426 orang, Pamekasan 346 orang dan yang paling sedikit Sampang, yakni 268 orang.

Pemerintah Kaji Pemberian Insentif PPh 21 Ditanggung Pemerintah Buat Industri Padat Karya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 4,95 Persen, Begini Jurus Pemerintah Kejar Target 8 Persen

Pada kuartal III-2024 ini pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 4,95 persen, atau melambat dibandingkan dengan kuartal II-2024

img_title
VIVA.co.id
6 November 2024