Demo Ricuh di Malioboro, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta
- VIVA/Cahyo Edi (Yogyakarta)
VIVA – Aksi demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja yang dipusatkan di DPRD DIY, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis 8 Oktober 2020 berakhir ricuh. Akibatnya sejumlah fasilitas umum di Jalan Malioboro mengalami kerusakan.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menaksir kerusakan fasilitas umum di Jalan Malioboro ini mencapai angka Rp246 juta. Heroe merinci, fasilitas umum yang dirusak antara lain tempat cuci tangan, tempat sampah, pot tanaman penghias hingga kamera CCTV di Jalan Malioboro.
Baca juga: Ratusan Pendemo Brutal di Medan Ditangkap, Tiga Positif Narkoba
Heroe menerangkan, pihaknya terus melakukan inventarisasi fasilitas publik yang rusak dan akan segera membaikinya.
"Untuk kerusakan fasilitas di Malioboro seperti tempat sampah sekitar 40 (buah), 9 wastafel, 27 buah pagar barikade, jaringan kabel radio, CCTV, pot bunga dan tanamannya. Perkiraan sekitar Rp246 juta," ujar Heroe, Jumat 9 Oktober 2020.
Heroe menambahkan jika angka taksiran kerugian itu di luar kerusakan di area Gedung DPRD DIY. Di area gedung itu kerusakan cukup parah bahkan kendaraan milik kepolisian pun turut mengalami kerusakan.
Penyebab Restoran Terbakar Hebat
Saat kericuhan ini terjadi, sebuah restoran bernama Legian Garden yang berada tepat di sebelah selatan Gedung DPRD DIY terbakar hebat.
Pihak kepolisian saat ini terus berupaya mengungkap penyebab kebakaran restoran di samping Gedung DPRD DIY ini. Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Rico Sanjaya menerangkan, pihaknya terus melakukan penyelidikan atas terbakarnya restoran yang berdiri sejak tahun 1977 ini.
Rico menerangkan, usai kebakaran, pihaknya bersama Polda DIY langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Rico menuturkan tim identifikasi telah diterjunkan ke restoran Legian Garden itu.
"Kami di-backup Polda (DIY) melakukan penyelidikan terhadap pelaku-pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut. Saat ini tim iden gabung dengan iden Polda lakukan olah TKP dan besok tim labfor Semarang turun lakukan olah TKP," ujar Rico di Mapolresta Yogyakarta.
Selain olah TKP, kata Rico, penyidik juga melakukan penelusuran lewat rekaman CCTV yang ada di sekitar restoran Legian Garden. Rico menambahkan dari penelusuran rekaman CCTV yang telah dilakukan pihaknya menduga penyebab kebakaran berasal dari lemparan molotov.
"Kemungkinan besar dari pengecekan CCTV itu ada indikasi molotov (dilempar ke restoran Legian Garden). Tapi masih kita dalami CCTV-nya," tegas Rico.