Pengakuan Kocak Pelajar Diciduk Mau Demo ke Jakarta: Saya Tahunya Law

Sebanyak 40 remaja yang rata-rata berstatus pelajar di Kota Depok, Jawa Barat, diciduk dan digiring ke kantor polisi karena diduga akan berunjuk rasa di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020.
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Sebanyak 40 remaja yang rata-rata berstatus pelajar di Kota Depok, Jawa Barat, diciduk dan digiring ke kantor polisi karena diduga akan berunjuk rasa di Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Mereka bahkan tak tahu apa yang akan diperjuangkan di sana.

Polres Garut Usut Kasus Bocah SD Diduga Korban Bullying Disodok Pakai Terong

Sejumlah remaja itu mengaku terhasut ajakan alumni sekolah mereka melalui pesan singkat di media sosial. Selain hasutan untuk menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, mereka juga diiming-imingi imbalan uang Rp50 ribu.

Namun ketika diinterogasi, para remaja itu mengaku tak tahu ihwal Omnibus Law. “Saya tahunya ‘law’; enggak tahu ‘law’ apaan, Pak. Saya cuma ikut-ikutan, diajak alumni,” kata seorang pelajar SMK swasta di antara keempat puluh remaja yang ditahan di Markas Polres Metro Depok.

Menkopolkam: Program Makan Bergizi Gratis akan Dijaga Kualitasnya

Baca: DPR Beberkan Penyesatan Info UU Cipta Kerja: PHK sampai Pesangon

Aksi itu tidak hanya diikuti pelajar SMA/SMK, tetapi juga siswa SMP. Mereka pun tak tahu alasan atau tujuan berunjuk rasa dan hanya mengikuti teman-teman mereka.

Penampakan Menu Makan Bergizi Gratis Seharga Rp 10 Ribu di Depok

Menurut Kepala Polres Metro Depok Komisaris Besar Polisi Azis Andriansyah, hari ini ada beberapa elemen masyarakat yang berunjuk rasa di DPR RI maupun Istana Negara. “Namun ada beberapa elemen lain yang sebetulnya tidak ada kepentingan apa-apa, bahkan tidak ada misi kecuali hanya membuat keributan,” katanya.

“Rekan-rekan ketahui tadi, ada anak sekolah, ada anak SMP, bahkan ada anak yang sudah lulus maupun dikeluarkan masih mau menggunakan seragam hanya untuk ikutan unjuk rasa di DPR RI maupun Istana Negara,” ujarnya.

Jadi, kata Azis, mereka tidak ada misi apa pun kecuali hanya untuk meramaikan suasana. Azis mengaku terpaksa mengamankan para pelajar itu karena khawatir dengan keselamatan mereka ketika terjadi bentrok di Jakarta.

Polisi tengah memburu dalang di balik aksi yang memanfaatkan para pelajar Depok ini. Rata-rata mereka mengaku diajak alumni sekolah mereka, sebagian yang lain diajak teman melalui media sosial. “Tapi ada juga yang diiming-imingi uang. Nah ini sedang kita telusuri,” katanya. (art)

Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Perlindungan.(B.S.Putra/VIVA)

Guru Hukum Siswanya yang Viral Duduk di Lantai Kelas, Dibebastugaskan Mengajar

Kamelia mengatakan anak kedua dari tiga bersaudara itu, setiap sekolah ada rasa takut. Hukuman duduk di lantai kelas saat jam sekolah sejak hari pertama semester genap.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2025