Keluarga Disebut Unit Penting dalam Pencegahan COVID-19
- ANTARA FOTO/Galih Pradipta
VIVA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 terus melakukan kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) ke seluruh unit-unit keluarga. Satgas juga punya ribuan petugas yang memiliki tugas itu.
Hal itu diungkapkan Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas COVID-19, Dwi Listyawardani, dalam talkshow Media Center Satgas COVID-19 di Graha BNPB, Kamis 8 Oktober 2020.
"Kami memiliki banyak sekali petugas PNS sekitar 14 ribu, kemudian petugas non PNS yaitu 10 ribu, juga ada kader-kader yang menyebar di berbagai daerah 1,2 juga. Kami secara multilevel kita mengimbau agar teman-teman semua mengajak keluarga untuk disiplin 3M," kata Dwi.
Baca juga:Â Ketua Satgas Apresiasi Tingkat Zonasi Risiko COVID-19 di Sulut Turun
Sejumlah langkah dilakukan oleh mereka. Umumnya adalah dengan menyosialisasikan atau memberikan nasihat kepada keluarga-keluarga agar disiplin menjalankan 3M.
"Tentunya dalam bentuk nasihat-nasihat, apa manfaatnya melakukan 3M," ujar dia.
Sasaran pihaknya adalah keluarga sebagai unit terkecil. Para kader katanya selama ini rutin melakukan kunjungan ke rumah-rumah untuk menyampaikan soal 3M tersebut.
"Kalau diperlukan melakukan dorongan-dorongan untuk melakukan 3M," kata Dwi.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyebut keluarga adalah unit penting dalam pencegahan COVID-19. Menurutnya klaster-klaster COVID-19 banyak yang saling terhubung oleh klaster keluarga.
"Pencegahan tingkat hulu keluarga inilah yang menjadi sentralnya. Karena bagaimanapun juga tempat berkumpul dari manapun aktivitasnya adalah keluarga," kata Hasto.
"Hari ini klaster-klaster itu sudah ketemu. Di mana? Di keluarga," imbuh dia.
Hasto menjelaskan, mobilitas orang Indonesia yang tinggi membuat klaster keluarga sulit terhindar dari COVID-19. Sehingga membutuhkan strategi dalam pencegahan penularan COVID-19.
"Mau tidak mau keluarga menjadi klaster terakhir setelah klaster lain dilewati. Dan klaster keluarga ini strategis juga untuk dilakukan intervensi," ujar Hasto.
Dalam klaster keluarga ini, anak-anak juga diminta untuk menjaga orangtuanya yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Hal itu karena pengidap komorbid rentan mendapatkan dampak yang buruk dari COVID-19.
"InsyaAllah dengan demikian bisa mencegah untuk mortalitas dan morbiditas. Karena mortalitasnya mayoritas dari orang-orang yang mempunyai komorbid," kata Hasto.
Seperti diketahui, jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19