PKS: Pak Jokowi, Omnibus Law Cipta Kerja Membuat Keresahan

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA – Aksi massa secara besar-besaran di sejumlah daerah untuk menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja dikabarkan masih terus berlangsung hingga Kamis, 8 Oktober 2020. Masyarakat dari kaum buruh, aktivis lingkungan, sampai para pelajar ramai-ramai menolak undang-undang itu.

Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengatakan negara mestinya mendengarkan suara rakyat. UU Cipta Kerja, katanya, bukan menyejahterakan buruh tetapi malah menjadi keresahan bagi buruh dan kalangan masyarakat lainnya.

"Negara mestinya jadi ayah bagi rakyatnya. Undang-undang mestinya menjadi payung bagi masyarakatnya; kalau ada undang-undang yang justru meresahkan, maka tugas negara mengoreksinya," kata Mardani.

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Baca: DPR Beberkan Penyesatan Info UU Cipta Kerja: PHK sampai Pesangon

Publik menunggu sikap Presiden Joko Widodo atas hal itu, dan karenanya, Jokowi harus mampu membaca perasaan masyarakat yang menolak UU Cipta Kerja. "Monggo Pak Jokowi lihat fakta dan kenyataan di lapangan: Undang-Undang Omnibus Law membuat keresahan. Kasihan masyarakat yang tengah menderita musibah COVID-19.”

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Jika Jokowi masih memperhatikan keresahan masyarakat, dia menyarankan Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. "Kami berharap dengan segala kebijaksanaan, langkah perppu bukan langkah yang buruk.”

“Kita hadir untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah darah Indonesia memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa, ayo segera ambil aksi," ujarnya.

Jika Jokowi mengambil langkah menerbitkan Perppu, PKS akan mendukung langkah itu. Begitu pula apa pun yang dilakukan untuk kebaikan rakyat, PKS akan mendukungnya. (ren)

PDIP kumpulkan pengurus DPC di Lenteng Agung. (Foto ilustrasi).

PDI Perjuangan Pertanyakan Kasus Hasto 5 Tahun Silam Baru Dibuka Setelah Partainya Kritis ke Keluarga Jokowi

Jubir PDI Perjuangan, Aryo Seno Bagaskoro menyoroti penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh KPK.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2024