Tambah Ruang Isolasi, RK Minta RS di Bodebek Sumbang Lantai Perawatan
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut, sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Bogor, Depok, dan Bekasi atau Bodebek rata-rata sudah melewati batas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk ruang isolasi.
“Makanya tadi saya instruksikan rumah sakit di Bodebek agar menyumbang lagi lantai-lantai perawatannya,” kata Ridwan saat berkantor di Depok kemarin dan dikutip pada Rabu 7 Oktober 2020
Menurut dia, awalnya total 1.000 unit tempat tidur, ternyata sudah terpakai misalkan 70 persen. “Nah, 1.000 tempat tidur itu tolong ditambahi masing-masing rumah sakit nyumbang berapa sehingga selalu di bawah 60 persen,” ujarnya
Eks wali kota Bandung ini menambahkan, hal itu bagian dari strategi untuk menjaga ketersediaan ruang isolasi agar tidak melewati kapasitas sampai 60 persen. “Sekarang rata-rata di 70 persen,” katanya.
Baca Juga: Depok Berhadapan dengan COVID-19 hingga Banjir, Emil: Kuatkan Ibadah
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, untuk klaster keluarga telah disepakati beberapa kebijakan. Di antaranya adalah memindahkan pasien orang tanpa gejala atau OTG dari rumah ke tempat isolasi sementara.
“Itu (OTG) yang rumahnya tidak memadai untuk segera dirawat di tempat negara ataupun gedung yang di sewa, seperti hotel dan lain-lain, ini saya perintahkan juga segera dilakukan,” tuturnya.
Kemudian, tes polymerase chain reaction (PCR) juga harus dimaksimalkan. Menurutnya, Kabupaten Bogor masih belum memenuhi target karena jumlah penduduk yang cukup besar, di atas 5 juta jiwa.
“Itu (tes PCR) harus terus kita tingkatkan dan khusus untuk Bogor kita minta fokus di klaster pesantren, kalau Bekasi kita minta fokus di klaster industri, kalau Depok dan Kota Bekasi di klaster keluarga. Jadi kasusnya beda-beda,” ujarnya
Angka kasus positif di Kota Depok totalnya telah mencapai 5.013 kasus, sembuh 3.454 orang, dan meninggal dunia 143 orang sampai dengan Selasa 6 Oktober 2020. (art)