UU Ciptaker, Fahri Hamzah: Pimpinan dan Anggota DPR Jangan Lari

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia
Sumber :
  • Media Center DPN Gelora Indonesia

VIVA – Di tengah polemik pasca-pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Ciptaker, masyarakat terus melakukan aksi penolakan. Apalagi UU yang disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020 itu dianggap tergesa-gesa dan tidak rakyat.

Bata Interlock SIG Bisa Akselerasi Program 3 Juta Rumah, Begini Penjelasannya

DPR dengan pemerintah saat ini menjadi sorotan publik, mengingat penolakan yang masif tetapi tetap disahkan juga. Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah mengatakan, pimpinan DPR tidak boleh lari dari persoalan ini. Ia meminta mereka menemui dan menjelaskan kepada rakyat.

"Pimpinan dan anggota @DPR_RI jangan lepas tangan..kalian dipilih untuk menanggung perasaan dan aspirasi rakyat," ujar Fahri dalam akun twitter pribadinya @fahrihamzah seperti dikutip VIVA, Rabu, 7 Oktober 2020.

Fahri Hamzah: Qatar Komitmen Bangun 1 Juta Rumah di RI Dukung Program Prabowo

Baca juga: Penjelasan RUU Cipta Kerja Melawan Butir-butir Keberatan Buruh (I)

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu, di tengah perbedaan persepsi saat ini, maka wajib bagi pimpinan dan anggota dewan untuk memberi penjelasan kepada rakyat. Menurut politikus asal Sumbawa, NTB, itu tidak ada yang salah jika memang ruang dialog dibuka.

Fahri Yakin Presiden Prabowo Tak Ada Niat Persulit Rakyat dengan PPN 12%

"Bertemulah dengan rakyat dan jangan lari...kita harus mau dialog dan berbicara," lanjutnya.

Diketahui, Rancangan UU Ciptaker saat awal diajukan oleh pemerintah, langsung mendapat penolakan. Gelombang aksi buruh dan mahasiswa memadati Gedung DPR. Termasuk di daerah-daerah. Di masa pandemi COVID-19, pemerintah dan DPR tetap melakukan pembahasan. Hingga akhirnya disetujui pada paripurna DPR pada 5 Oktober 2020. Dua fraksi menolak yakni Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PKS. Sementara yang lainnya menerima. (ase)

Ketua Komisi II DPR RI M. Rifqinizamy Karsayuda

DPR Tunggu Rapat Pimpinan terkait RUU Omnibus Law Politik

Ketua Komisi II DPR RI mengungkapkan pembahasan RUU Omnibus Law Politik atau revisi UU Pemilu ataupun UU Pilkada masih menunggu putusan Rapat Pimpinan parlemen. 

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025