PSI Minta Usut Oknum Lurah yang Mainkan Isu SARA di Pilkada Tangsel

Tiga paslon yang bersaing di Pilkada Tangsel 2020
Sumber :
  • Dok. Rahayu Saraswati

VIVA – Partai Solidaritas Indonesia menyesalkan beredarnya isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Aliran) di Pilkada Kota Tangerang Selatan. Diketahui sebelumnya, seorang lurah diduga menyebarkan isu SARA pada sebuah aplikasi grup chatting yang mengarah kepada salah satu pasang calon.

Dilantik Prabowo Jadi KPU, Iffa Rosita Jamin Pilkada 2024 Berjalan Kondusif

"Kami di PSI memiliki suara bulat dengan tidak memberikan ruang upaya berpolitik dengan isu SARA. Dengan kejadian dugaan oknum lurah memainkan isu SARA, kami dari Fraksi PSI mendesak agar ada ketegasan," ujar Ketua Fraksi PSI, DPRD Tangsel, Ferdiansyah, dalam keterangan persnya, Rabu, 7 Oktober 2020.

Baca juga: Pilkada Tangsel, Keponakan Prabowo Nomor 1, Putri Wapres Ma'ruf 2

AHY: Saya Merindukan Kebersamaan Dengan Keluarga Besar Partai Demokrat

Ferdi menyatakan politik SARA akan menjadi preseden buruk dengan hasil akhir memecah masyarakat dan menurunkan kualitas demokrasi yang sehat.

"Saya sudah ingatkan di berbagai kesempatan bahwa ASN harus netral. Lurah, camat, kepala dinas atau ASN lainnya harus bersikap netral dan tidak boleh terlibat dalam proses kampanye paslon manapun yang sedang berkontestasi," tegas Ferdi.

Komisi I DPR dan BIN Rapat Tertutup, Bahas Pengamanan Pilkada Serentak

Ferdi menegaskan, siapa pun yang berstatus ASN dan tergabung dalam lingkup Pemerintah Kota Tangsel harus dapat memberikan contoh yang baik. Sebab, ASN pasti terikat dengan semua aturan yang berlaku.

"Jika ingin melakukan politik praktis, maka baiknya lepas dulu (mengundurkan diri) sebagai ASN, baru dapat bebas melakukan politik praktis selayaknya masyarakat biasa. Itu pun tidak boleh menggunakan isu SARA," ujarnya.

Menurut Ferdi, lurah, camat maupun kepala dinas diberikan kewenangan untuk menjadi pemimpin dan pelayan masyarakat di masing masing instansinya untuk dapat bekerja dengan baik sesuai tugas dan fungsinya, bukan malah melakukan provokasi yang mengarah kepada isu SARA. 

Jika dugaan isu SARA yang dilemparkan sang lurah terbukti benar, Ferdi menegaskan, harus dapat diproses sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.

"Saya mengimbau semua pihak untuk menghindari isu SARA. Juga mengingatkan semua kontestan untuk tidak menyeret ASN dalam kontestasi politik. Demikian juga agar ASN tetap netral dan tidak melayani tawaran-tawaran siapa pun untuk memanfaatkan posisinya sebagai ASN untuk ikut serta dalam kegiatan kampanye," tuturnya.

Pilkada Kota Tangerang Selatan diikuti tiga pasang calon. Duet Muhammad dengan keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati mendapatkan nomor urut 1. Muhammad-Rahayu diusung koalisi Partai Gerindra, PDIP, Hanura, PSI, dan PAN.

Kemudian, putri dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah dengan pasangannya, Ruhamaben, dapat nomor urut 2. Mereka diusung Demokrat, PKS, dan PKB.

Lalu, petahana Benyamin Davnie dengan pasangannya Pilar Saga dapat nomor urut 3. Benyamin-Pilar Saga diusung Partai Golkar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya