Data Mengejutkan Terkait Pelanggaran Protokol Kesehatan COVID-19

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Data mengejutkan disodorkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam Rakor Operasi Terintegrasi Perubahan Perilaku untuk Penanganan COVID-19. Ternyata mayoritas pelanggar protokol kesehatan justru kaum berpendidikan tinggi.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

Dalam rakor yang dipimpin langsung Jenderal TNI (Purn) Luhut B Pandjaitan tersebut disertai beberapa data dan catatan menarik. Termasuk temuan terkait alasan banyaknya pelanggar protokol kesehatan di lapangan.

Tercatat 55 persen alasan orang melanggar protokol kesehatan karena tidak adanya sanksi terkait hal tersebut. Alasan kedua yakni tidak adanya kejadian positif COVID-19 di lingkungannya, 39 persen. Disusul alasan pekerjaan terganggu jika harus menerapkan protokol kesehatan, 33 persen.

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

Catatan lainnya yang disodorkan, dari responden yang menyebutkan tidak adanya sanksi adalah alasan tak menerapkan protokol kesehatan justru didominasi orang dengan pendidikan tinggi. 

Dari grafik diketahui, sebanyak 64 persen yang menganggap tidak adanya sanksi sebagai alasan tidak menerapkan protokol kesehatan justru responden dengan gelar S2 dan S3. Disusul orang dengan pendidikan akhir D IV dan S1 dengan prosentase 59 persen.

24 Tahun Bersahabat, Mahfud MD Ungkap Luhut Sering Kirim Duit Bulanan

Diikuti D I/II/III dengan prosentase 55 persen dan SMK dengan prosentase 43 persen. Sedangkan responden dengan jenjang pendidikan SMP hanya 35 persen dan terkecil SD, 25 persen.

Ditengok dari usianya, responden yang menganggap tidak adanya sanksi sebagai alasan tak menerapkan protokol kesehatan didominasi orang tua dengan usia di atas 61 tahun yang mencapai 57 persen dari total responden.

Diikuti orang dengan kisaran usia 46 sampai 60 tahun dan 31 sampai 45 tahun dengan prosentase sama-sama 56 persen. Baru menyusul responden dengan usia antara 17 hingga 30 tahun.

Mengingat jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, yuk jangan lupa 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.

#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya