Edukasi Masker Berhasil, Jawa Timur Keluar dari Zona Merah COVID-19
- VIVA/Nur Faishal (Surabaya)
VIVA – Zona COVID-19 di Jawa Timur kini tak merah lagi. Berdasarkan data Satuan Tugas COVID-19 Nasional pada 6 Oktober 2020, tergambar dalam peta tidak satu kabupaten/kota pun yang berwarna merah, tapi berubah kuning dan sebagian oranye.
Gencarnya operasi yustisi termasuk edukasi masker selama sebulan ini dinilai berhasil tingkat penularan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Khofifah mengatakan, dimulai pada 14 September 2020, tercatat telah dilakukan operasi yustisi di 74.694 titik di seluruh wilayah Jatim hingga Minggu, 4 Oktober 2020. Dari 74 ribu titik tersebut, tercatat 1.061.014 penindakan dilakukan baik teguran, denda administrasi hingga melakukan kerja sosial.
"Jadi, sampai dengan 4 Oktober kemarin sudah ada 1.061.014 yang ditindak. Baik itu teguran, ada yang kerja sosial dan denda administratif,” kata Khofifah, 6 Oktober 2020.
Baca juga: Polisi Ciduk 17 Pelajar yang Mau Bikin Ricuh Demo di DPR
Di sisi lain, pendekatan humanis juga terus dilakukan. Tak hanya menindak para pelanggar prokes, Gubernur Khofifah menyatakan bahwa pihaknya juga memberikan reward atau hadiah berbasis kearifan lokal bagi warga yang patuh protokol kesehatan.
“Jadi sama-sama dihentikan di jalan, tapi yang pakai masker kita beri reward,” ujarnya.
Berdasarkan data, jumlah total terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim per Selasa ini sebanyak 45.417 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 38.980 pasien (85,83 persen) sudah dinyatakan sembuh, 3.112 pasien (6,85 persen) masih dirawat, dan 3.325 (7,32 persen) pasien meninggal dunia.
Dalam peta sebaran zonasi, terdapat 28 daerah di Jatim yang sudah beralih dari zona merah ke oranye. Sementara 10 daerah berubah menjadi zona kuning.
Khofifah mengatakan, kurva kasus positif COVID-19 di Jatim cenderung melandai. Selain itu, Rate of Transmission (Rt) atau tingkat penularan telah di bawah angka 1 selama 14 hari.
Data per Senin, 5 Oktober 2020, Rt nya adalah 0,93. Artinya, penyebaran kasus relatif terkendali. Di samping itu, positivity rate Jatim sepekan ini menjadi 10 persen dari sebelum operasi yustisi 16 persen. Artinya, makin banyak yang dites, makin sedikit kasus yang ditemukan.
Prestasi Pemprov Jatim menekan angka penularan diapresiasi oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam arahannya, Luhut menerangkan selama ini bahwa pihaknya bersama Satgas Pusat menggunakan Operasi Perubahan Perilaku yang berbasis Artificial Intelligence atau kecerdasan Buatan untuk memonitor operasi yustisi secara Nasional.
Dalam laporan aplikasi tersebut, Jawa Timur tercatat sebagai wilayah dengan pelaksanaan operasi yustisi yang terbanyak dan merata hampir di semua daerah, dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia.
Selain itu, jumlah keterlibatan TNI dan POLRI di Jawa Timur adalah yang terbesar dibandingkan provinsi lain. Menko Luhut juga menyampaikan upaya tersebut membawa hasil yang cukup menggembirakan, laju kasus di Jatim pun cenderung flat hingga menurun.
Seperti diketahui, jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan. (ren)
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19