IDI Manokwari Minta Keluarga Dukung Pasien COVID-19 Isolasi Mandiri

Ketua IDI Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dr Adhe Ismawan
Sumber :

VIVA – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, dr Adhe Ismawan meminta pihak keluarga mendukung  secara tepat pasien positif COVID-19 yang saat ini menjalani isolasi mandiri.

Adhe saat ditemui di Manokwari, Selasa (6/10), mengatakan bahwa pemahaman dan dukungan dari keluarga sangat penting bagi anggota keluarga yang menjalani isolasi mandiri.

Menurut dia, keluarga harus selalu mengingatkan bahwa pasien sedang menjalani isolasi, sehingga kontak dengan orang lain sekalipun keluarga betul-betul tidak boleh terjadi selama masa isolasi berlangsung.

"Selama isolasi pasien harus benar-benar terpisah dari anggota keluarga. Ini harus dijaga sehingga tidak menimbulkan klaster keluarga," ucap Adhe.

Sesuai data Satgas COVID-19 pada 5 Oktober 2020 kasus positif di Manokwari tercatat sebanyak 421 orang. Dari jumlah itu, 206 di antaranya sembuh, lima meninggal dunia, 86 diisolasi di rumah sakit dan 124 orang menjalani isolasi mandiri.

Bahaya BPA Ditegaskan Bukan soal Bisnis, Tapi Ancam Kesehatan Konsumen

BACA JUGA: Hotel untuk Isolasi Mandiri Ringankan Beban Tenaga Kesehatan

Berdasarkan peta penularan, klaster keluarga memiliki angka kasus paling tinggi yakni 128 orang disusul klaster perkantoran 109, klaster nakes puskesmas 44, klaster perbankan 35, klaster nakes rumah sakit 28, klaster pertokoan tujuh, klaster fasilitas karantina empat, klaster Gowa 4, serta klaster klinik satu orang.

Adhe menjelaskan kedisiplinan pasien sangat diharapkan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Dalam isolasi mandiri dukungan dan pemahaman keluarga menjadi salah satu penentu.

Sesuai hasil evaluasi bersama tim kesehatan Satgas COVID-19, lanjut Ismawan, isolasi mandiri di Manokwari belum berjalan optimal. Salah satu kendalanya adalah kedisiplinan pasien selama masa isolasi.

"Mereka dipantau tapi tidak bisa maksimal. Pasien isolasi mandiri belum menerapkan protokol kesehatan seperti yang kita harapkan," ucap Adhe.

Adhe mengemukakan Satgas COVID-19 Manokwari saat ini sedang berusaha menambah fasilitas karantina bagi pasien COVID-19. Itu dilakukan guna menekan laju penambahan kasus positif dari klaster keluarga.

"Informasinya untuk wilayah kota, Satgas akan memanfaatkan gedung balai latihan koperasi milik pemerintah provinsi. Selain itu Satgas juga akan mengupayakan satu fasilitas karantina di wilayah Warpramasi (Distrik Warmare, Prafi, Masni dan Sidey)," kata dia.

"Kalau fasilitasnya mendukung sebaiknya seluruh pasien diisolasi secara terpusat. Tapi kalau fasilitas tidak mendukung maka isolasi mandiri terpaksa dilakukan dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi di antaranya kondisi rumah serta dukungan yang tepat dari keluarga pasien," katanya. (ant)

Pasca Gempa Bumi di Bandung, IDI Siaga Waspadai Munculnya Sejumlah Penyakit Ini
Ilustrasi dokter/rumah sakit.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Dokter-dokter tersebut membuat konten kreatif hingga akhirnya mempromosikan produk kesehatan maupun kecantikan lewat akun pribadinya.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024