Praperadilan Irjen Napoleon Ditolak, Polri: Putusan Hakim Sesuai Fakta

Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte
Sumber :
  • VIVA/Farhan

VIVA – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak perkara permohonan praperadilan Inspektur Jenderal Napoleon Bonaparte terkait kasus suap penghapusan red notice atas nama terpidana kasus PT Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra. Hakim menolak seluruh permohonan Irjen Napoleon terhadap termohon Polri.

Pengacara Tom Lembong Protes SPDP Diterima Lebih dari 7 Hari Usai Diterbitkan Sprindik

Dengan begitu, kasus dugaan tindak pidana korupsi penghapusan red notice dengan tersangka Irjen Napoleon bersama rekan-rekannya tetap dilanjutkan berdasarkan pertimbangan hakim.

Salah satu kuasa hukum Polri, Kombes Widodo menyambut baik putusan yang dilakukan oleh hakim tunggal Suharno terhadap perkara permohonan praperadilan yang diajukan Irjen Napoleon. Menurut dia, hakim telah melihat fakta-fakta yang ada.

Kesaksian Tertulis Saksi Ahli Diduga Disiapkan Jaksa, DPR Minta Kejagung Transparan dan Profesional

“Itu sesuai putusan hakim, pertimbangannya sudah melihat fakta-fakta,” kata Widodo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Baca Juga: Hakim Tolak Praperadilan Irjen Napoleon

Belum Ada Hasil Audit, Ahli Hukum: Penetapan Tersangka Tom Lembong Prematur

Maka itu, Widodo mengatakan, kasus dugaan korupsi yang menyeret Irjen Napoleon akan tetap dilanjutkan proses penyidikannya. “Lanjut. Karena kalau kalah tadi disampaikan menghentikan penyidikan. Kalau kita menang, berarti lanjut,” ujarnya.

Sementara itu, Widodo mengatakan, pihaknya mempersilakan bagi para tersangka kasus korupsi pengurusan penghapusan red notice lain jika ingin mengajukan permohonan praperadilan juga. Namun, harus punya bukti baru mengingat permohonan Irjen Napoleon seluruhnya ditolak hakim.

“Kalau ada novum lain, bisa saja,” tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, hakim Suharno selaku hakim tunggal memutuskan tak menerima permohonan praperadilan Irjen Napoleon Bonaparte sebagai pemohon dalam sidang putusan pada Selasa, 6 Oktober 2020.

“Mengadili, menolak permohonan praperadilan pemohon (Irjen Napoleon) untuk seluruhnya dan membebankan biaya perkara kepada pemohon,” kata hakim Suharno.

Dalam kasus penghapusan red notice untuk terpidana Djoko Soegiarto Tjandra, penyidik Bareskrim telah menetapkan empat orang tersangka yakni Irjen Napoleon Bonaparte, Brigjen Prasetijo Utomo, Djoko Tjandra, dan Tommy Sumardi.

Informasi dari laman resmi PN Jakarta Selatan, gugatan tersebut didaftarkan pada Rabu, 2 September 2020 dengan nomor perkara: 115/Pid.Pra/2020/PN JKT.SEL. Termohonnya yaitu Polri, dan pemohon Irjen Napoleon Bonaparte. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya