Jokowi Peringatkan TNI Ancaman Perang Siber dan Biologi
- Puspen TNI
VIVA – Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar terhadap institusi Tentara Nasional Indonesia akan perubahan dunia yang amat cepat dan dinamis. TNI juga harus bertransformasi, termasuk mengantisipasi berbagai ancaman, mulai dari teknologi militer, nano teknologi, dan otomotisasi.
"Transformasi organisasi tersebut harus didukung oleh transformasi teknologi. Dan para personel yang mengendalikannya revolusi industri jilid keempat telah menghasilkan teknologi teknologi baru yang mengagumkan termasuk teknologi militer saat ini," kata Jokowi dalam amanatnya di Hari Ulang Tahun ke-71 TNI, Senin, 5 Oktober 2020.
Lompatan teknologi militer, kata Jokowi, sudah pasti memengaruhi taktik dan strategi perang di masa depan. Ia mengingatkan, pertempuran di masa yang akan datang punya daya hancur lebih besar tetapi berlangsung lebih singkat dibanding perang-perang konvensional.
Baca: Jokowi Puji Peran Besar TNI Perangi COVID-19
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan yang mempunyai daya hancur lebih besar; high level destruction: pertempuran yang lebih singkat dalam menentukan pemenang," katanya.
Jokowi juga menyebut era perang hibrida atau hybrid war yang mencampurkan peperangan konvensional dan nonkonvensional. Dalam sejumlah literatur, pengertian ini perang yang tidak teratur dengan ancaman seperti siber, biologi, kimia, informasi, dan nuklir. Pengertian perang tidak lagi beradu alat persenjataan yang menggunakan peluru dan alat peledak untuk menghancurkan wilayah lawan.
"Hanya melalui investasi pertahanan jangka panjang yang terencana TNI akan mampu menjadi kekuatan perang modern yang mengikuti perkembangan teknologi termaju," katanya. (ase)