Kasat Sabhara Polres Blitar Batal Mengundurkan Diri

Kepala Satuan Sabhara Polres Blitar AKP Agus Tri Susetyo saat memperlihat
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Kepala Satuan Sabhara Kepolisian Resor Blitar Ajun Komisaris Polisi Agus Hendro Tri Susetyo urung mengundurkan diri dari keanggotaan Kepolisian RI. Ia juga masih menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Blitar, namun menjalani konseling di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur di Surabaya. 

Kompolnas Gali Motif AKP Dadang Iskandar yang Berani Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan pada Sabtu, 3 Oktober 2020. Kata dia, AKP Agus yang memilih tidak jadi mengundurkan diri dari keanggotaan Polri. "Tidak jadi mengundurkan diri," katanya. 

Saat ini, lanjut Trunoyudo, AKP Agus menjalani konseling oleh Biro SDM Polda Jatim di Surabaya. Perselisihan dengan Kapolres Blitar Ajun Komisaris Besar Polisi Ahmad Fanani Eko Prasetya juga sudah ditengahi oleh polda. 
Kendati ditarik ke polda, AKP Agus kini masih tetap menjabat sebagai Kasat Sabhara Polres Blitar. "Jabatannya sekarang masih Kasat Sabhara," ujar dia.

Usai Tembak Mati Kasat Reskrim, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

Baca juga: Polisi: Napi yang Kabur dari Lapas Ternyata Lulusan Tentara China

Sebelumnya, AKP Agus mengajukan pengunduran diri dari keanggotaan Polri karena tertekan secara psikis sebab sering dimaki-maki saat melakukan hal yang tidak sesuai dengan kehendak AKBP Fanani. Bukan hanya pengunduran diri, AKP Agus juga melaporkan pimpinannya itu ke SPKT Polda Jatim dengan tudingan melakukan pembiaran terhadap aktivitas yang diduga ilegal, seperti penambangan pasir dan sabung ayam.

Jawaban Kapolres Sampang Ditanya Kapolri soal Kasus Pembacokan Saksi Paslon Pilbup

“Di Blitar ini ada kegiatan-kegiatan yang justru dibiarkan. Pertambangan pasir, bebas. Sabung ayam, bebas, tidak ada teguran," kata Agus usai melaporkan AKBP Fanani di SPKT Polda Jatim di Surabaya pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Fanani membantah tudingan AKP Agus. Sebagai pimpinan, Fanani mengaku menegur Agus karena ada anggotanya di Sat Sabhara yang berambut panjang. Teguran dilakukan hanya dalam batas wajar. “Ini bukan sekali ini saja. Waktu (Agus bertugas) di Kediri, ditegur komandannya enggak terima. Waktu di kota (Blitar), dia ditegur tidak terima. Sama kejadiannya seperti ini," ungkap perwira dengan dua melati di pundak itu.

Fanani juga membuka borok Agus soal penambangan pasir. “Kasat Sabhara (AKP Agus) mau nambang tapi tidak direstui, makanya dia seperti itu. Karena masyarakat membuat kegiatan itu untuk pangannya dia, bukan untuk  bisnis (karenanya dibiarkan). Anaknya mau nambang juga enggak diterima, karena arogansi dari Kasat Sabhara," katanya.

Kasus Polisi tembak Polisi di Solok Selatan

Fakta Mengejutkan Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumatera Barat

Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar turut menembak rumah Kapolres Solok Selatan AKBP Arief Mukti, usai menghabisi nyawa Kasat Reskrim Polres Solok Selatan.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024