Imbas Kasus Waterpark Hairos, Kapolsek dan Anak Buahnya Ikut Diperiksa

Waka Polrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji di Mako Polres Medan
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Propam Polrestabes Medan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah polisi bertugas di Polsek Pancur Batu. Pemeriksaan terkait kegiatan berenang beramai-ramai di wahana air Hairos di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Fenomena Perbaikan Jalan Serentak, Diduga Para Kades Panik Karena Penyalahgunaan Anggaran Dana Desa?

Selain itu, polisi menetapkan General Manager Waterpark Hairos sebagai tersangka. Ia dinilai orang yang bertanggung jawab terkaitnya pengumpulan orang dengan jumlah banyak di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

“Dari internal Propam Polrestabes Medan juga lakukan langkah untuk melihat apakah ada keterlibatan Polsek setempat dalam kegiatan ini,” ungkap Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji, saat memberikan keterangan pers di Mapolrestabes Medan, Jumat 2 Oktober 2020.

Viral Anak-anak SMA Tak Bisa Hitung Pembagian, Netizen: Miris Lihatnya!

Irsan menjelaskan pemeriksaan terhadap personil Polsek Pancur Batu, karena Waterpark Harios masuk dalam wilayah hukum mereka. Dari hasil pemeriksaan pihak Polrestabes Medan ingin melihat ada faktor kesengajaan anggota Polri atau tidak dalam mencegah kerumunan orang dengan jumlah besar itu.

Baca juga: Video Viral, Warga Sipil Memakai Mobil Dinas Jenderal TNI

Namun Irsan tidak menyebut berapa personel yang diperiksa. “Yang jelas (diperiksa) pertama Kapolsek, fungsi terkait, Intel dan (petugas) piket yang tugas pada hari itu,” tutur Irsan.

Dalam kesempatannya Irsan juga menjelaskan bahwa kesalahan pengelola  Hairos tidak bisa ditolerir. Sebabnya pengelola tidak melakukan pembatasan jumlah pengunjung sehingga akhirnya ribuan orang berkerumun di dalam kolam renang. 

Mengulik Jam Tangan Abdul Qohar yang Jadi Sorotan, Harganya Lebih Mahal dari Fortuner GR Sport!

“Jadi di bawah kolam renang, dia pakai mesin ombak, dia tasnya ada (panggung) DJ (Disk Joki). Jadi ketika ada ombak terjadi, masyarakat itu berkumpul tidak lagi ada jarak. Sejumlah kurang lebih 2.800 pengunjung saat itu di dalam,” ujar Irsan  

Atas kasus ini, tersangka ES dijerat dengan Pasal 93 jo Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan jo Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 107 Menkes/382 Tahun 2020.

"Dengan ancaman hukuman satu tahun penjara atau denda Rp 100 juta," ungkap perwira melati dua itu.

Oknum Polisi Pukul Sopir Taksi Online Berakhir Damai

Oknum Polisi Pukul Sopir Taksi Online Berakhir Damai, Netizen: Hukum Buat Candaan

Oknum polisi yang merupakan anggota Polda Maluku melakukan pemukulan terhadap sopir taksi online di Jaksel, kasus itu kemudian berakhir damai membuat netizen kecewa

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024