Peringatkan Moeldoko, Din: Kami Hanya Takut Kepada Allah

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2015-2020, Din Syamsuddin.
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVA – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin merespons pernyataan Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang menuding KAMI mengganggu stabilitas politik Tanah Air. Din meminta Moeldoko dan para staf di Istana untuk tidak mudah melempar tuduhan tanpa alasan kuat kepada KAMI.

ICW Catat 33 Provinsi Gelar Pilkada Terindikasi Kuat Punya Paslon Terafiliasi Dinasti Politik

Din menegaskan KAMI tak pernah memecah-belah rakyat. Justru Din menduga sebaliknya, ada pihak yang sengaja menggarakkan massa untuk menolak KAMI.

"Apakah KAMI yang memecah-belah rakyat ataukah kelompok-kelompok penolak KAMI. Yang patut diduga direkayasa bahkah didanai pihak tertentu yang justru memecahbelah rakyat?" kata Din kepada wartawan, Jumat 2 Oktober 2020.

Sekjen PDIP Singgung Ada yang Berupaya Ubah Kedaulatan Rakyat Jadi "Kerajaan"

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menanyakan apakah kritik dan koreksi KAMI yang menciptakan instabilitas, ataukah justru kebijakan pemerintah yang tidak bijak, antikritik dan tidak mau mendengar aspriasi rakyat yang justru memiliki andil dalam menciptakan instabilitas?

Baca juga: Donald Trump dan Melania Positif COVID-19

Petinggi PDIP Klaim "Masyarakat Menunggu" Pertemuan Megawati dengan Prabowo

"Apakah KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan negara) ataukah pemerintah yang melampaui batas? Dengan menumpuk utang negara yang jadi beban generasi penerus, membentuk bersama DPR UU yang merugikan rakyat dan mengabaikan rakyat berjuang mempertahankan diri dari wabah dengan harus membiyai sendiri tes kesehatan," ujar Din lagi.

KAMI, lanjut Din, mengingatkan juga kepada KSP yang juga eks Panglima TNI Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar ancaman kepada rakyat. Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif dan otoriter sudah ketinggalan zaman. 

"Bagi KAMI, semakin mendapat tantangan dan ancaman, akan menjadi pelecut untuk tetap beristiqomah dalam perjuangan. KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT dan hanya takut kepadaNya," ujar Din Syamsuddin. (ren)

Warga DKI Jakarta Lakukan Pemungutan Suara Pilkada (foto ilustrasi)

Intervensi Kekuasaan Jadi Faktor Partisipasi pada Pilkada 2024 Rendah, Menurut Profesor Politik

Profesor ilmu politik menilai intervensi kekuasaan menjadi salah satu faktor partisipasi Pilkada serentak 2024 rendah, apalagi bila calon yang maju tidak sesuai harapan.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024