Mengerikan, 44 Juta Warga Indonesia Tidak Percaya COVID-19 Nyata

Ketua Gugas Tugas Covid-19 Doni Monardo di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa, 2 Juni 2020.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyebutkan bahwa ada warga negara Indonesia yang tidak percaya dengan wabah virus corona yang melanda bumi pertiwi ini. Tercatat, sebanyak 17 persen warga Indonesia tak percaya dengan adanya wabah COVID-19.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

"17 persen warga negara kita belum percaya tidak kena COVID. Suatu angka yang sangat besar dari (jumlah penduduk Indonesia) 270 juta warga negara kita," kata Doni Monardo dalam acara webinar di Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2020.

Baca juga: Doni Monardo: Tak Sejengkal Tanah Pun Aman di Zona Pandemi Corona

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Dari 17 persen, artinya sekira 44,9 juta warga negara Indonesia yang tidak percaya dengan adanya wabah yang terjadi di Indonesia. "Jadi 44,9 juta warga negara tidak mungkin terpapar COVID-19," katanya.

Maka, Doni menyebutkan bahwa ini menjadi tantangan bagaimana harus sosialisasi atau memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait bahayanya wabah COVID-19 ini. Sebab, angka positif COVID-19 di Indonesia jumlahnya terus mengalami peningkatan terus. "COVID-19 ini adalah nyata, bukan konspirasi," tambahnya.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Menurutnya, wabah virus corona ditularkan oleh manusia itu sendiri, dan wabah ini berbeda dengan virus flu burung atau flu babi yang sempat terjadi di Indonesia. 

"Jadi, tolong diingatkan permintaan oleh pakar epidemologis agar kita patuh protokol kesehatan tidaklah sebanding perjuangan dokter. Dokter sudah berjuang. Bahkan tidak sedikit dokter yang gugur dalam merawat pasien," tegasnya.

Ia pun meminta masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam rumah. Doni meminta kelompok usia muda yang mempunyai mobilitas tinggi agar selalu waspada.

Maka dari itu, dia menekankan untuk upaya mitigasi dan antisipasi terhadap adanya wabah virus corona ini. Mulai dari meningkatkan keimanan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Kemudian, aman yaitu dengan menerapakan 3M: menjaga jarak, mencuci tangan dan makai masker.

"Dan imun, yaitu olahraga teratur. Ini penting istirahat yang cukup," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya