Pemerintah Optimis Serap Seluruh Anggaran PEN di Akhir 2020
- Dok. Kemenko Perekonomian
VIVA – Pemerintah optimis seluruh anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terserap hingga akhir tahun 2020. Hal ini menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bergerak cepat mendorong realisasi anggaran. Dalam delapan minggu, sejak terbentuknya, KPCPEN mengakselerasi penyerapan. Rata-rata tiap bulan mencapai 35,2%.
Menurut data per Senin, (28/9), Pemerintah mencairkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional sebesar Rp304,6 triliun dari total anggaran Rp695,2 triliun atau 43,8 persen.
“Program Pemulihan Ekonomi Nasional mencakup sektor Kesehatan, Insentif Usaha, Perlindungan Sosial, UMKM, Sektor K/L/D, dan pembiayaan korporasi untuk menjaga pergerakan dan ketahanan ekonomi masyarakat sambil terus memulihkan kesehatan nasional.”, ujar Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin pada Konferensi Pers secara daring (30/9).
Total realisasi anggaran di program yang jadi fokus Satgas PEN tercatat Rp255,22 triliun. Dengan rincian, program Perlindungan Sosial Rp150,86 triliun, program UMKM Rp 79,06 triliun, dan Sektoral Rp 25,3 triliun.
Proses Pemulihan Ekonomi Terus Menguat
“Sejumlah indikator makro ekonomi juga nasional menunjukkan gejala positif. Indeks keyakinan konsumen, penjualan retail, penjualan mobil, konsumsi listrik juga telah membaik. Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih baik.”, ujar Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara.
Dunia usaha pun mulai melakukan ekspansi seiring dengan meningkatnya indeks PMI ke level 50,8 pada bulan Agustus 2020 yang sebelumnya di bulan Juli berada pada level 46,9.
Salah satu program PEN yang menonjol realisasinya adalah Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro. Banpres Produktif Usaha Mikro adalah pemberian bantuan Rp2,4 juta pada pelaku usaha mikro (UMKM) yang belum tersentuh perbankan (unbankable).
Sejak peluncuran, (24/8), 6,6 juta pelaku usaha mikro telah menerima Banpres Produktif Usaha Mikro, total realisasinya Rp16 triliun atau 72,4 persen dari total pagu anggaran Rp22 triliun. Program ini ditargetkan dapat mencapai 12 juta usaha mikro.