China Janjikan Vaksin COVID-19 Dijual dengan Harga Wajar

Dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-GT)

VIVA – Pemerintah China berjanji kepada seluruh dunia untuk mendistribusikan vaksin COVID-19 ke negara-negara yang membutuhkannya dengan harga yang rasional. Dan beredar harga untuk dua dosis vaksin COVID-19 sebesar 900 yuan atau sekitar Rp2 juta.

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

Baca Juga: PUPR Klaim Proyek Jalan Tol Pondok Aren-Serpong Serap 1.000 Pekerja

"Vaksin dari berbagai negara masih dikembangkan. Tidak jelas berapa harganya. Tapi bagi China sudah jelas. Kami akan memberikan vaksin kami kepada dunia sebagai barang kebutuhan publik global dengan harga yang fair dan rasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam pernyataan tertulis yang diterima Antara, Kamis, 1 Oktober 2020.

Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Pernyataan tersebut untuk menanggapi laporan bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh China akan lebih mahal daripada yang diproduksi oleh Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.

Wang menampik laporan tersebut dengan menyatakan China telah berjanji untuk menjadikan vaksin mudah diakses dengan harga terjangkau di negara- negara berkembang dan akan menjaga komitmen tersebut.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

China sedang berpacu dengan waktu dalam mengembangkan vaksin COVID-19. Setelah vaksin tersedia, akan segera dibagikan sebagai barang kebutuhan publik global.

Wang menambahkan bahwa China akan memprioritaskan distribusi vaksin kepada negara-negara berkembang melalui berbagai cara, termasuk sumbangan dan bantuan gratis.

China mengembangkan sedikitnya 11 jenis vaksin COVID-19, sebanyak sembilan di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap ketiga di China dan beberapa negara lain, termasuk Indonesia.

Kandidat vaksin yang dikembangkan Sinopharm dan Sinovac telah dipajang di salah satu anjungan pameran di Shanghai beberapa waktu lalu. (ant/ase)

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024