Peraih Beasiswa Bakrie Center Foundation Menang Kompetisi di New York

Annisa Hasanah, pendiri Ecofun di Indonesia (Bakrie Graduate Fellowship 2015, Fellow LEAD Indonesia 2018)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun ini memperingati hari jadinya yang ke-75 dan juga bertepatan dengan peluncuran Dekade Aksi untuk mencapai Sustainability Development Goals atau SDG's 2030 guna melindungi tujuan pembangunan negara.

Salah satu upaya memperingatinya juga dilakukan oleh Bank Dunia, yang bekerja sama UNDP, UN Women, dan Wharton School Zicklin Center, dengan mengadakan acara penghargaan virtual pada di sela-sela sesi ke-75 UNGA guna memberikan penghargaan kepada tujuh pengusaha wanita.

Para pengusaha wanita itu dinilai telah memainkan peran penting dalam mengatasi pandemi COVID-19, dan membantu komunitas mereka untuk mencapai tujuan SDG's.

Para pemenang tersebut dipilih dari 2.400 pelamar dari seluruh dunia yang berkompetisi di SDG's 2020 dan Her Competition, yang menggunakan keterampilan kewirausahaan mereka untuk mendukung SDG's melalui kepemimpinan bisnis mereka dan tetap berkembang meskipun terjadi krisis kesehatan.

Salah satu pemenang itu adalah Annisa Hasanah, yang merupakan peraih beasiswa S2 Bakrie Graduate Fellowship tahun 2015. Annisa diketahui meraih beasiswa untuk Program Studi Arsitektur Lanskap di Insitut Pertanian Bogor (IPB).

Pada tahun 2009 dia menggagas Ecofunopoly, yang di tahun 2016 berubah menjadi CV Ecofun Indonesia sebagai sebuah social enterprise. Dikenal sebagai permainan board game edukatif berbasis lingkungan, hingga kini Ecofunopoly telah diekspor ke 15 negara, di antaranya Laos, Pakistan, Amerika Serikat, dan Filipina.

Perempuan kelahiran 1989 ini juga berhasil menjalin kerja sama kemitraan untuk Ecofunopoly dengan melibatkan Palang Merah Internasional. UNESCO, Monash University Australia, Roberth Bosch Stiftung, dan yang lainnya. 

Annisa Hasanah, pendiri Ecofun di Indonesia
"Game lebih dari sekadar alat hiburan, game juga bisa menjadi alat pembelajaran yang penting," jelasnya saat memberikan presentasi mengenai Ecofunopoly dalam SDGs and Her Award yang digelar World Bank, Rabu 30 September 2020. Acara virtual itu dihadiri sejumlah pejabat organisasi internasional, termasuk mantan Menteri Perdagangan Mari Pangestu yang kini menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia di Washington DC, AS.

"Ecofunopoly membantu meningkatkan pemahaman tentang Perubahan Iklim dengan menjelajahi masalah nyata dengan cara yang menyenangkan dan menghibur," lanjutnya. 

Peringati Hari Pahlawan, BRI Salurkan Bantuan Beasiswa Bagi Anak TNI dan Polri

Sebelumnya, Anissa tidak lupa akan peran Bakrie Centre Foundation yang turut membuka jalan baginya sehingga bisa meraih pencapaian seperti sekarang ini. "Yang menarik adalah BCF (Bakrie Center Foundation) mencari tidak hanya orang yang skor atau prestasi akademik yang tinggi, tapi juga punya kontribusi di masyarakat," kata Annisa saat diwawancara Daai TV  beberapa waktu lalu.

"Jadi memang mereka sangat memilah banget siapa penerima beasiswanya tentunya harus ada orang yang terjun langsung ke masyarakat dan membuat sesuatu yang bermanfaat," ujar Anissa.

Menginspirasi Lewat Aksi, Glafidsya Annual Awards untuk Apresiasi Kaum Disabilitas

Baca juga: Webinar: Maksimalkan Peran UMKM Di Tengah Pandemi

Acara SDG's and Her Award Event yang digelar World Bank ini secara khusus juga menampilkan ketujuh pemenang global tersebut. Mereka adalah:

Perusahaan Tekstil Ini Beri Penghargaan untuk Kanwil Bea Cukai Banten

1). Annisa Hasanah, pendiri Ecofun di Indonesia (Bakrie Graduate Fellowship 2015, Fellow LEAD Indonesia 2018)

2). Bassma Ali, pendiri G Gateway di Tepi Barat dan Gaza

3). Funmi Adewara, pendiri MobiHealth International di Nigeria

4). Kayumba Chiwele, pendiri PsycHealth di Zambia

5). Maliha Khalid, pendiri Doctory di Pakistan

6). Marysela Zamora, pendiri Nosotras Women Connecting di Kosta Rika

7). Melina Taprantzi, pendiri Wise Greece.

Diketahui, Annisa juga memiliki sejumlah prestasi yang telah ia torehkan, antara lain yakni Juara pertama UN Impact ASEAN Youth Innovation Challenge in Bangkok (2017), Juara pertama YSEALI Competition 2017 Future Seeds Young Southeast Asian Leaders Initiative (2017), dan Fellowship dari American Council at Study on Economic Empowerment (2017).

Kemudian, ada juga Bank Danamon Young Leaders Awards (2009), ASHOKA Young Changemakers (2009), Bayer Young Environmental Envoy (Jerman, 2010), Top Three Yahoo! Indonesia Award (2017), dan Green Category Young Environmental Leaders Program (YELP) 2013 in Tokyo, Japan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya