Pemerintah Diminta Gratiskan Swab Test di Zona Merah Corona

Ilustrasi swab test.
Sumber :
  • Pixabay/HVesna

VIVA – Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mendukung usulan dari elemen masyarakat agar pemerintah menerapkan kebijakan testing-tracing coronavirus disease 2019 (COVID-19) dalam bentuk swab test gratis. Menurut dia, hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa sektor kesehatan adalah prioritas penanganan pandemi.

393 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Kota Tangerang Lakukan Swab Test

"Tes swab gratis itu juga bagian petunjuk dari presiden untuk menyelamatkan nyawa manusia di negara ini dari kematian. Karena angka kematian sekarang sudah hampir 10 ribu, nah dengan jalan itu akan mengurangi risiko kematian dan mendeteksi dini, siapa siapa yang terpapar," kata Jerry kepada wartawan, Selasa 29 September 2020.

Baca juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Turunkan Tarif Swab Test Corona

Seorang Perawat Tak Sengaja Menelan Alat Tes Swab COVID-19

Dia meminta pemerintah mengambil langkah serius mengawasi daerah yang tergolong dalam zona merah. Pasalnya, saat ini virus mematikan tersebut sudah merenggut nyawa.

"Contoh kemarin ada dirjen KKP, terus ada sekda DKI, ada juga yang terpapar bupati wali kota, menteri KKP, menteri Agama dan lain-lain. Saya dorong pemerintah untuk perhatikan daerah zona merah ini, kasian masyarakat sudah susah jangan buat susah lagi dengan biaya tes swab, kecuali APBN sudah kosong," kata dia.

KAI: Penumpang KA Jarak Jauh Sudah Vaksin ke-2 Tak Dites COVID-19

Sementara itu, pengamat politik Wempy Hadir, menekankan swab test gratis sejatinya merupakan proses akhir. 

Dia tidak menyakini lima daerah di provinsi Jawa Barat yakni Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Cirebon, dan Kabupaten Cirebon yang menjadi daerah zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19 bakal dilakukan swab test gratis. 

Karena hal itu, kata dia, membutuhkan anggaran yang cukup besar. Sehingga, mustahil direaliasikan untuk swab test gratis seluruh populasi. 

"Tetapi bukan berarti tidak dilakukan swab, tapi lakukan efektif tapi efesien, jadi tidak seluruh populasi dilakukan swab tapi sampling sesuai klaster, misalnya ada tetangga atau keluarga yang alami COVID jadi orang yang dekat harus di swab jadi bisa di-tracking," tutur Wempy.

Sebelumnya, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, menyampaikan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 17 September lalu baru 36,6 persen. Anggaran terserap baru sekitar Rp254,4 triliun dari total pagu Rp695,2 triliun.

Dari total anggaran tersebut, baru 31,7 persen anggaran kesehatan dalam PEN yang terserap. Untuk mempercepat serapan anggaran kesehatan, pihaknya mendorong pemerintah menyiapkan program swab test gratis di daerah zona merah.

"Dalam situasi saat ini yang kita butuhkan adalah testing dan tracing yang masif. Bentuknya pemerintah menyiapkah swab test gratis di daerah zona merah untuk mempercepat pemulihan sektor kesehatan," kata Eddy, dikutip dari akun media sosialnya, Selasa, 29 September.

Menurut Aggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini,  kebijakan testing-tracing dalam bentuk swab test gratis ini, juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi bahwa sektor kesehatan adalah prioritas penanganan pandemi.

"Presiden dalam arahannya sudah mengingatkan bahwa serapan anggaran harus lebih besar dalam waktu lebih cepat. Kondisi kesehatan dan ekonomi butuh penanganan serius dan segera," ujarnya. (ren)

Wagub DKI Riza Patria di Dukuh Atas.

COVID-19 Melonjak, Siap-siap Swab Massal Bakal Ada di Dukuh Atas

Swab Massal bakal dilakukan di Dukuh Atas karena COVID-19 meningkat dan banyak remaja tak taat protokol kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2022