DPR Bela Menteri Terawan: Tingkat Kesembuhan COVID-19 Naik Terus
- VIVAnews/ Zahrul Darmawan.
VIVA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyebut kinerja Menteri Kesehatan Terawan sudah cukup baik dalam menangani COVID-19. Sedikitnya beberapa parameter yang dia lihat seperti tingkat kesembuhan pasien yang meningkat sejak awal pandemi.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19, tingkat kesembuhan mencapai 77,6 persen, naik terus dari sejak munculnya COVID pada awal Maret yang hanya 8,33 persen.
"Angka kesembuhannya juga makin baik, dan angka peningkatan statusnya memang masih tetap tinggi, tetapi relatif terkendali. Maksudnya terkendali itu artinya penanganan kesehatannya masih tetap bisa menjangkau pasien," kata Melki kepada VIVA, Rabu, 30 September 2020.
Baca: Fadli Zon Usul Menteri Kesehatan Diistirahatkan
Hal lainnya yang menurut Melki sudah cukup baik dilakukan Terawan bersama Gugus Tugas adalah berhasil menekan tingkat kematian alias fatality rate pasien COVID-19 yang sekarang di bawah 4 persen. Padahal di awal pandemi fatality rate mencapai di atas 6-7 persen. “Artinya, penanganan pelayanan kesehatan makin baik sekarang," ujarnya.
Politikus Partai Golkar itu juga melihat sejak awal munculnya COVID-19 di Indonesia, Terawan sudah bekerja cukup baik. Sejak pertama virus muncul di Wuhan, China, Terawan membuat tim di beberapa perbatasan negara, juga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) diaktifkan dengan baik.
Saat virus di Wuhan mulai menyebar, Kementerian Kesehatan langsung mengambil inisiatif memulangkan warga negara Indonesia di kota awal penyebaran corona itu. Kemudian melakukan karantina di Pulau Natuna dan observasi terhadap sejumlah WNI yang dipulangkan.
"Ekspatriat kita yang ada di Wuhan dikarantina di Natuna. Itu Kemenkes bersama dengan Pak Doni Monardo aktif sekali mempersiapkan berbagai macam hal. Kami Komisi IX juga sudah sampai ke Natuna untuk memastikan penanganan ini berjalan dengan baik," ujarnya.
Saat kasus pertama pada 2 Maret, DPR melihat Kemenkes dan juga jajarannya melakukan proses penanganan pelayanan kesehatan yang juga optimal. Beberapa rumah sakit yang fasilitasnya mumpuni langsung dirujuk menjadi rumah sakit khusus untuk menangani COVID-19.
"Ditunjuk beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan COVID-19 dan penerapan prosedur kesehatan sudah maksimal, dan kementerian ini bekerjanya sudah optimal sekali. Jadi, dari awal itu Menkes sudah bekerja untuk menangani pandemi ini dengan baik melakukan aspek pencegahan," ujar Melki. (ase)