Disandingkan dengan Maruf Amin, Kakek Sugiono Itu Aktor Film Porno
- dok. pexels
VIVA – Istana Wakil Presiden berang lantaran foto Ma’ruf Amin disandingkan dengan Shigeo Tokuda yang di Indonesia dikenal dengan julukan Kakek Sugiono. Jubir Istana Wapres, Masduki Baidlowi minta kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini.
Mendapat tanggapan ini, polisi langsung memburu pelakunya. Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengungkapkan, jajaran Polres Tanjungbalai, Sumatera Utara tengah mengusut kasus tersebut.
"Kami sedang bekerja. Jajaran Polres Tanjungbalai pada Polda Sumut sedang melakukan penyelidikan," kata Argo, di Jakarta.
Baca juga:Â Jubir Minta Polisi Usut Tuntas Penyanding Foto Wapres-Kakek Sugiono
Menurut Argo, dalam proses penyelidikan jajaran Korps Bhayangkara akan bekerja secara profesional dan transparan. Oleh sebab itu, ia meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan tersebut. "Perkembangan lebih lanjut soal penyelidikan akan disampaikan lebih lanjut nanti," ujar Argo.
Lalu, siapa sebenarnya Kakek Sugiono? Dirangkum VIVA dari beberapa sumber, pria dengan nama asli Shigeo Tokuda ini merupakan salah satu bintang porno tertua di Jepang. Shigeo lahir pada 1934. Orang Indonesia lebih suka memanggilnya sebagai Kakek Sugiono.
Sebagai bintang porno, Shigeo Tokuda telah muncul di sekitar 400 film dewasa sejak meninggalkan pekerjaannya dengan agen perjalanan berbasis di Tokyo pada tahun 2004.Â
Menariknya, ia memulai karier di industri film biru hampir saat usianya 60 tahun. Jika banyak yang berpikir bahwa ia tidak mempunyai keluarga, itu keliru. Tokuda telah menikah, memiliki dua anak dewasa dan seorang cucu. Ia melakukan debut pada 1994 setelah pertemuan dengan seorang sutradara porno di Tokyo.Â
Tokuda atau Kakek Sugiono ini segera berubah pikiran dan pada usia 59, meluncurkan karir aktingnya di sebuah hotel di Tokyo Barat yang memainkan peran sebagai presiden perusahaan dengan mata keranjang. Â
“Ini pertama kalinya buatku, jadi mereka memastikan tidak ada terlalu banyak orang di lokasi syuting. Saya memegang kamera sendiri dan satu-satunya orang di ruangan itu adalah lawan main saya dan teknisi pencahayaan dan suara."
Maka dimulailah kehidupan gandanya sebagai agen perjalanan di siang hari dan sebagai aktor porno saat malam hari. Ia juga mengubah nama panggungnya untuk menyembunyikan karier aktingnya dari keluarganya.Â
Tapi lama-kelamaan hal itu juga diketahui putrinya. Kakek Sugiono juga sempat memberi tahu istrinya tentang apa yang ia kerjakan. Mereka juga sesekali memintanya untuk berhenti melakukan akting tersebut.Â
"Dia sesekali menyarankan saya berhenti, tetapi kami tidak pernah berdebat tentang hal itu. Selama saya tidak membahas masalah itu dan memperlakukannya lebih seperti hobi, saya bisa lolos begitu saja. Tetapi saya tidak pernah menghembuskan sepatah kata pun kepada putra saya," kata Kakek Sugiono.
Dalam beberapa tahun terakhir, film-film yang menampilkan aktor pria dan wanita berusia 60-an dan 70-an telah membuat rekor yang cukup tinggi di pasar film dewasa Jepang yang besar. Menurut eksekutif industri, pasar untuk "porn silver" telah meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir dan sekarang terdiri dari seperlima dari 3.000 film dewasa, senilai ¥100 miliar, yang diproduksi Jepang setiap tahun.