Fadli Zon Sebut Pembubaran KAMI di Surabaya Persekusi Demokrasi

Fadli Zon
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Politikus partai Gerindra, Fadli Zon menganggap pengusiran terhadap Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo di Surabaya, Jawa Timur, kemarin, sebagai tindakan persekusi.

Fadli Zon: Apresiasi Desa Budaya, Menghidupkan Tradisi dan Peluang Ekonomi

"Persekusi terhadap KAMI di Surabaya adalah persekusi terhadap demokrasi. Apalagi diwarnai demonstrasi dengan caci maki pengusiran,” kata Fadli melalui akun Twitternya, Selasa, 29 September 2020.

Baca: Doa Gatot ke Pendemo KAMI di Surabaya: Semoga Pulang Bawa Berkah

Menbud Fadli Zon Terima Repatriasi Objek Warisan Budaya Indonesia dari Belanda

Anggota DPR RI ini berpendapat hukum diskriminatif, hingga berbuntut pembubaran acara oleh anggota kepolisian. "Hukum diskriminatif terhadap yang beda pandangan. Aparat hukum jadi aparat kekuasaan," ujarnya.

Menurutnya, aksi pembubaran acara KAMI di Surabaya akan menjadi ingatan rakyat dan menjadi catatan.

Minister Zon Plans to Update a 350-Year Colonization Narrative

Sebelumnya, acara silaturrahmi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 28 September 2020, diwarnai aksi demonstrasi oleh massa penolak yang berujung pembubaran acara oleh aparat kepolisian setempat. Bukannya marah, Presidium KAMI Gatot Nurmantyo malah mendoakan pendemo agar pulang dengan membawa berkah. 

Mulanya, informasi beredar acara silaturrahmi KAMI dijadwalkan digelar di Gedung Joeang 45 di Jalan Mayjen Sungkono sekira pukul 09.00 WIB. Pagi sebelum acara dimulai, massa yang mengatasnamakan “Surabaya Adalah Kita” datang dan berkumpul di pintu masuk Gedung Juang 45. Mereka mengadang peserta silaturrahim KAMI dan meminta peserta agar pulang.

Acara di Gedung Juang 45 akhirnya tak tergelar. Selain di Gedung Joeang, informasi lokasi acara lainnya juga tersiar di Gedung Museum NU Surabaya di Jalan Gayungsari. Namun, di sana ternyata tidak ada kegiatan KAMI. Rupanya, Gatot hadir di Gedung Jabal Nur Kecamatan Jambangan. Di sana telah menunggu simpatisan KAMI.

Pendemo gabungan dari kelompok penolak pun berkumpul di depan Gedung Jabal Nur. Aparat kepolisian juga berjaga-jaga di sana. Gatot sempat berpidato di hadapan simpatisan KAMI di Gedung Jabal Nur, namun di tengah pidato, aparat kepolisian menghentikannya. Aparat meminta acara dihentikan. Gatot pun bergeser ke Masjid Assalam di kawasan MERR.

Menanggapi demo penolakan itu, Gatot mengatakan bahwa kehadiran KAMI justru menjadi berkah. 

"Kita semuanya bersyukur. Mengapa? Karena keberadaan KAMI kan (menyebabkan) ada demo. Demo kan dibayar. Dalam kondisi yang susah seperti ini, ada rekan-rekan kami yang kesulitan, ada tawaran (demo) ya, diterima," ujarnya di Masjid Assalam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya