Menteri PAN-RB Ungkap Rahasia Operasi Intelijen Cegah Klaster COVID-19

BIN menggelar pemeriksaan kesehatan deteksi dini penyebaran COVID-19 dengan metode swab terhadap para pegawai Kementerian Sosial di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2020. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fazri

VIVA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo mengatakan inisiatif Badan Intelijen Negara (BIN) dalam penanganan COVID-19 merupakan langkah nyata lembaga negara secara gotong royong menangani pandemi virus corona.

Polisi Temukan Sejumlah Fakta Ini Usai Olah TKP Tewasnya Pensiunan Jenderal TNI Eks BIN

“Peran BIN dalam penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 patut diapresiasi, terutama dalam mencegah klaster di perkantoran sampai daerah dan pada kelompok-kelompok masyarakat,” kata Tjahjo kepada wartawan, Senin, 28 September 2020.

Prosedur pemeriksaan BIN untuk mengetahui seseorang terinfeksi corona atau tidak, menurut Tjahjo, sangat akurat karena ditunjang peralatan yang berkualitas dan didampingi para ahli yang kompeten. “Standar tes yang digunakan BIN sangat ketat; standarnya lebih tinggi dari lembaga atau institusi lain,” katanya.

Olah TKP Tewasnya Pensiunan Jenderal TNI Eks BIN, Polisi Tak Temukan Tanda Kecelakaan

Baca: Intelijen Bocorkan Sumber Alat Swab Test

Mengenai pelaporan dalam menggelar kegiatan tes massal di berbagai titik, BIN berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, termasuk Dinas Kesehatan serta Gugus Tugas Daerah untuk membantu menentukan lokasi-lokasi yang menjadi klaster penyebaran COVID-19.

Penampakan Mobil Jenderal Pensiunan TNI Dibongkar Puslabfor: Penuh Lumpur dan Bau Amis

“Dan, sejak Satgas Intelijen Medis beroperasi pada bulan April 2020, BIN selalu melaporkan hasil tes swab yang selama ini dilakukan kepada Kemenkes dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19,” katanya.

Dalam tugas penanganan COVID-19, BIN sebagai lini terdepan keamanan nasional begerak sesuai amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara. Berdasarkan undang-undang itu BIN berkewajiban membantu pemerintah.

Ilustrasi lokasi kejadian.

Mobil Pensiunan Jenderal TNI Melintas di Gunung Sahari Tanpa 1 Ban Sebelum Nyebur ke Marunda

Kondisi mobil Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Ostevan hanya ada tiga ban yaitu kiri depan, dan dua di belakang. Ban kanan depan tidak ada, namun hanya ada pelek.

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025