BPS: Masyarakat Berpendidikan Rendah 'Pede' Tak Akan Tertular COVID-19
- Istimewa
VIVA – Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menjelaskan, dalam konteks persepsi kemungkinan terinfeksi COVID-19, masih terdapat 17 persen dari 100 responden yang mengatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin tertular COVID-19.
Hal itu diungkapkannya saat memaparkan hasil survei terkait perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19, yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) secara online pada 7-14 September 2020.
"Saya pikir 17 persen ini adalah persentase yang lumayan tinggi," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin, 28 September.
Baca: Kronologi Relawan Vaksin Sinovac di Bandung Bisa Positif Corona
"Dan kalau kita lihat menurut jenis kelamin, tidak ada perbedaan di mana lelaki perempuan sama saja, begitu pun menurut kelompok umur," ujarnya.
Meski demikian, Suhariyanto melihat bahwa persepsi responden yang menganggap bahwa mereka tidak mungkin tertular COVID-19, sangat berkaitan erat dengan tingkat pendidikan mereka.
Dia mengatakan, hasil survei menunjukkan bahwa ketika tingkat pendidikannya rendah, mereka yakin tidak akan tertular COVID-19. "Tapi kalau pendidikannya tinggi dan kesadarannya juga sudah tinggi, sehingga persentasenya menurun," ujar Suhariyanto.
Karenanya, hal yang perlu dijadikan catatan adalah bahwa pemerintah tampaknya perlu lebih keras lagi untuk meningkatkan dan menggencarkan pemahaman masyarakat tentang COVID-19.
Sosialisasi tentang pemahaman COVID-19 harus terus-menerus digalakkan, demi menekankan bahwa siapa pun bisa terkena risiko karena penularan COVID-19 ini tidak mengenal umur, jenis kelamin, pendidikan, dan tidak mengenal status sosial.
"Jadi itu perlu ada sentuhan khusus supaya pemahaman masyarakat menjadi lebih komplet sehingga mereka harus menjaga diri karena siapa pun bisa tertular," ujarnya.