Jangan Dicontoh, Ini Alasan Masyarakat Abai Protokol Kesehatan
- Istimewa
VIVA – Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19, terdapat sejumlah indikasi sebab kenapa sebagian masyarakat masih abai menerapkan protokol kesehatan.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, terkait alasan yang membuat masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan, ada tiga hal yang menjadi penyebab utamanya.
"Bahwa 55 persen responden berpendapat (mereka masih berani tidak menerapkan protokol kesehatan) karena tidak adanya sanksi," kata Suhariyanto dalam telekonferensi, Senin, 28 September 2020.
Baca juga: BPS: Perempuan Lebih Patuh Protokol Kesehatan Dibanding Laki-laki
Karenanya, Suhariyanto menekankan, meskipun saat ini pemerintah telah menerapkan sejumlah sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan, maka ke depannya aspek penerapan sanksi ini masih harus lebih dipertegas lagi.
Kemudian, alasan kedua yang membuat sebagian masyarakat masih enggan menerapkan protokol kesehatan, adalah karena mereka melihat tidak adanya kejadian penularan atau orang tertular COVID-19 di lingkungan sekitarnya.
"Dan hal itulah yang salah satunya menjadikan alasan mereka tidak mematuhi protokol kesehatan," ujar Suhariyanto.
Kemudian yang ketiga, lanjut Suhariyanto, terdapat sekitar 33 persen masyarakat yang masih abai protokol kesehatan adalah karena mereka menganggap bahwa hal itu mengganggu pekerjaannya.
Selain itu, ada juga 19 persen responden lain yang tidak menerapkan protokol kesehatan, disebabkan aparat atau pimpinannya tidak memberikan contoh bagaimana menerapkan protokol kesehatan tersebut.
"Jadi nampaknya ke depan hal ini perlu sentuhan dari seluruh pimpinan dan aparat, dimana mereka harus memberikan contoh supaya masyarakat mengikuti (untuk menerapkan protokol kesehatan)," ujarnya.