Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Alami Dampak Ekonomi yang Berat
- VIVA/Reza Fajri
VIVA - Pandemi COVID-19 telah melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk juga Indonesia. Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui Indonesia terhantam dampaknya di berbagai sektor, tidak terkecuali di sektor ekonomi.
"Dampaknya multisektor, terutama sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi. Dampak pandemi ini pun dapat dirasakan pengaruhnya mulai dari tingkat negara hingga rumah tangga," kata Ma'ruf dalam sambutannya di Peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia, Jakarta, Senin, 28 September 2020.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Betapa Lemahnya Tata Kelola Kesehatan
Ma'ruf juga mencontohkan negara-negara lain. Pada sektor ekonomi, beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, Korea Selatan, Jepang, Singapura, dan Filipina, secara terbuka telah mengumumkan mengalami resesi.
"Indonesia juga mengalami dampak ekonomi yang berat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan data BPS, pada triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen year on year dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2019," kata dia.
Pemerintah saat ini terus bekerja keras, baik untuk mencegah dan mengendalikan tingkat penularan. Juga meningkatkan kesembuhan melalui berbagai upaya di bidang kesehatan.
"Serta mengupayakan dan mendorong sekuat tenaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga sehingga pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga ini tidak negatif terlalu dalam," kata Ma'ruf.
Di antara upaya itu adalah pemberian subsidi gaji bagi lebih dari 15 juta orang/pekerja berpenghasilan di bawah Rp5 juta. Kemudian juga pemberian Bantuan Produktif (BPUM) bagi lebih dari 9 juta pelaku usaha mikro.
"Keduanya merupakan bentuk bantuan tambahan dari berbagai jenis bantuan yang selama ini telah berjalan dan masih terus dilanjutkan seperti PKH, bantuan pangan, KIP, KIS, BLT Dana Desa, subsidi listrik dan kartu prakerja," kata Ma'ruf. (ase)