Gatot Singgung PDIP, Effendi Simbolon: Sangat Naif

Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Figur Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jadi sorotan karena mengaitkan pencopotannya sebagai Panglima TNI dengan instruksinya ke prajurit agar menonton film G-30S/PKI. Gatot pun menyinggung adanya politikus senior di PDIP yang mengingatkannya agar menghentikan ajakan nonton bareng G-30S/PKI.

Subsatgas Pemberantasan Narkoba Berhasil Gagalkan Peredaran 20 Kg, Dua Oknum TNI Diamankan

Terkait itu, politikus PDIP Effendi Simbolon merespons manuver Gatot. Ia menekankan eks Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu diganti dari posisi Panglima TNI memang sudah waktunya dengan merujuk masa lama dinas.

"Kami sih pada dasarnya melihat bahwa pergantian Panglima itu kan berdasarkan silkus dari waktu masa dinasnya ya. Dan, itu tentu tidak tertutup juga kemungkinan ada pertimbangan lain dari presiden sebagai panglima tertinggi atau pemegang kekuasaan tertinggi TNI," kata Effendi, dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip VIVA pada Minggu, 27 September 2020.

Kapolri Cek Kesiapan Tol Fungsional Klaten-Prambanan, Pastikan Masyarakat Terlayani dengan Baik

Baca Juga: Heboh Manuver Gatot soal Dicopot dari Panglima TNI, Istana Menjawab

Dia menjelaskan hal ini sebagai Anggota Komisi I DPR menyangkut pergantian Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto. Gatot diganti karena memang memasuki masa pensiun.

Penuh Bangga, Panglima TNI Lepas 120 Prajurit Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P/UNIFIL ke Lebanon

"Jadi, kalau melihat siklus jenderal pak Gatot, berakhir di akhir Maret, 1 April diganti," tutur Effendi.

Namun, ia mencibir terlalu naif jika mengaitkan pergantian posisi tersebut dengan nobar pemutaran film G-30S/PKI.

"Sangat naif ya kalau dikaitkan hanya karena kesalahan beliau saat memerintahkan jajarannya untuk menononton film itu," sebutnya.

Bagi dia, alasan Gatot tak tepat dan memunculkan multitafsir karena seolah ada kisah yang dibangun. 

"Seolah ada kisah yang dibangun. Begitu hebatnya gerakan upaya komunis, tapi ada kekuatan, kekuasaan yang tidak menginginkan posisi panglima untuk mencoba-coba mengganggu gerakan komunis. Itu kan tafsiran yang luas,” ujar Effendi.

Effendi pun  heran dengan manuver Gatot yang selalu memainkan momentum G-30S/PKI sebagai isu politik. Ia mengingatkan film G-30S/PKI tak bisa dijadikan referensi tunggal. 

Sebelumnya, Gatot menyebut ada senior PDIP yang memperingatkan dirinya agar menghentikan ajakan nobar G-30s/PKI ke prajurit TNI. Kata dia, pesan politikus PDIP itu bila tak berhenti menginstruksikan ajakan menonton maka Gatot bisa dicopot dari Panglima TNI.

"Beliau senior di PDIP, mungkin beliau sahabat dengan saya, sayang dengan saya menyampaikan hal tersebut. Pak Gatot hentikan saja ini. Kalau tidak, saya tidak jamin, pak Gatot bisa dicopot," kata Gatot dalam wawancara dengan tvOne.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya