Pandemi COVID-19, Bagaimana Nasib Sepasang Panda di Indonesia?

Panda di Taman Safari
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Panda yang berada di Amerika dan Kanada dipulangkan ke negeri asalnya China akibat pandemi COVID-19. Lantas bagaimana nasib Panda di Indonesia? Apakah akan dipulangkan ke China?

Mengintip Hewan Hampir Punah Red Panda dari Jepang di Batu Secret Zoo Malang

Indonesia merupakan negara menjadi negara ke 16, dari 19 negara yang mendapat restu negeri tirai bambu untuk melakukan konservasi sepasang panda jantan dan betina. Hewan bernama latin Ailuropoda melanoleuca itu di tempatkan di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

"Indonesia adalah negara yang ke 16. Ini lah bagaimana perjuangan yang sudah dilewatkan, tetapi sekarang COVID-19 kita tunjukan taman safari di Indonesia ini sanggup memelihara konservasi untuk panda ini," kata Direktur Taman Safari Indonesia Jansen Manansang, diwawancarai awak media di Istana Panda Indonesia, Bogor, 26 September 2020.

China Bangun Harbin Ice-Snow World, Taman Hiburan Es dan Salju Terbesar Dunia

Baca juga: Kebun Binatang Kanada Lepas 2 Panda ke China karena Kekurangan Bambu

Jansen mengatakan, akibat pandemi COVID-19, dua negara yakni Amerika dan Kanada telah memulangkan Panda dari konservasi di negara mereka. 

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

"Ada dua negara Amerika dan Canada sudah dikembalikan ke asal negaranya (China). Terkena pembatasan kesulitan makanan, ditambah tidak memiliki tanaman bambu. Sehingga panda tidak bisa bertahan di kembalikan ke China. Makanan pokoknya bambu, kalau bulan seperti ini tidak ada yang tumbuh," jelas Jansen.

Lebih lanjut, kata Jansen, di Indonesia sendiri, panda yang bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) telah dikonservasi selama tiga tahun. Indonesia sendiri memiliki waktu konservasi selama 10 tahun. Kondisi alam Indonesia  sangat mendukung kelangsungan konservasi Panda. Di mana berbagai jenis tanaman bambu dapat tumbuh sebagai makanan pokok panda.

"Alamnya mendukung sekali sehingga kami memiliki perkebunan bambu dan Indonesia tidak terpengaruh seperti negara lain terkena lockdown, di tambah tidak memiliki tanaman bambu. Sehingga panda tidak bisa bertahan di kembalikan ke China, kalau Indonesia tetap bertahan," kata Jansen.

Akibat wabah COVID-19 yang melanda tanah air, lanjut Jansen, TSI terus berupaya menjaga konservasi kebutuhan satwa, termasuk panda. Salah satunya upaya breeding atau pengembangbiakan Panda. Namun breeding terpaksa ditunda demi merawat satwa di tengah pandemi. 

"Tahun ini sebetulnya untuk program breeding, memang kita lewat satu massa yang sayang sekali, program itu kita tidak jalankan karena  kita memfokuskan bagaimana untuk pemeliharaan dulu jangan sampai memalukan di mata dunia.Panda adalah simbol perdamaian dunia," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya