Menko Luhut Siapkan Penyuntikan Massal Vaksin COVID-19

Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

VIVA – Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Pemerintah sudah menyiapkan penyuntikan massal vaksin COVID-19. Penyuntikan massal vaksin ini berjumlah jutaan dalam waktu satu bulan.

Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian di Timur Tengah

“Saya sudah mulai rapat menyiapkan penyuntikan vaksin, kan jumlahnya jutaan satu bulan,” kata Luhut dalam pesan singkat yang diterima VIVA, Sabtu, 26 September 2020.

Baca juga: Penemuan Vaksin Kunci Ekonomi RI Pulih dari COVID-19, Ini Alasannya

Cerita Mahfud MD Ditinggal Semua Pengawalnya saat Kasus Cicak vs Buaya, Hingga Akhirnya Dibantu Luhut

Meskipun sudah menyiapkan penyuntikan massal vaksin COVID-19, Luhut meminta masyarakat jangan terlena. Ia meminta masyarakat tetap disiplin jalankan protokol kesehatan.

“Masyarakat jangan terlena. Tetap patuhi dan jalankan protokol kesehatan,” katanya.

24 Tahun Bersahabat, Mahfud MD Ungkap Luhut Sering Kirim Duit Bulanan

Terkait angka kasus sembuh COVID-19 di Indonesia, Luhut mengatakan memang sudah cukup banyak. Namun, ia mengaku angka tersebut jauh dari kata puas.

“Benar amat banyak kok yang membaik tapi saya masih jauh dari puas,” kata Luhut.

Diketahui, jumlah pasien yang terpapar COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah hingga hari ini. Dikutip dari data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Sabtu, 26 September 2020 pukul 12.00 WIB, tercatat terdapat penambahan kasus COVID-19 sebanyak 4.494 orang dalam 24 jam terakhir.

Penambahan pasien tersebut menyebabkan kasus COVID-19 di Indonesia saat ini menjadi 271.339 orang.

Data yang sama juga mencatat penambahan 3.207 pasien yang telah dinyatakan sembuh. Sedangkan total pasien sembuh dari COVID-19 ada 199.403 orang.

Meski begitu, masih ada penambahan pasien yang meninggal setelah sebelumnya dinyatakan positif COVID-19 sebanyak 90 kasus. Sehingga, total jumlah pasien meninggal dunia akibat COVID-19 hingga saat ini menjadi 10.308 orang.

Pemerintah juga mengumumkan bahwa saat ini ada 119.379 orang berstatus suspek COVID-19. Dan telah memeriksa 48.836 spesimen. Angka ini tersebar di 34 provinsi dan 495 kabupaten/kota.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya