Dokter Reisa: Malam Mingguan Lebih Aman di Rumah Saja

Dokter Reisa Broto Asmoro.
Sumber :
  • Instagram @reisabrotoasmoro

VIVA – Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memohon kepada masyarakat agar menunda waktu liburan bersama keluarga di luar rumah selama akhir pekan. Hal itu guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Menurut Juru Bicara Satgas, Reisa Broto Asmoro, kegiatan akhir pekan atau beken dikenal malam mingguan pada esok hari sebaiknya ditunda. Atau, paling tidak dilakukan di dalam rumah.

"Jumat yang berkah ya? Hari yang menyenangkan untuk menyiapkan akhir pekan bersama keluarga besok. Sabtu, Minggu bersama keluarga wah senang sekali, lebih aman kalau kita bercengkrama di rumah saja. Kenapa? Karena pandemi COVID-19 belum selesai," kata Reisa saat hadir dalam diskusi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 25 September 2020.

Ikut Gathering Bareng ARMY, Dokter Reisa Broto Asmoro Rayakan Ultah Jungkook BTS

Baca juga: Tercatat 4.343 Pasien COVID-19 Sembuh Hari Ini, DKI Paling Banyak

Dokter Reisa menganjurkan, akhir pekan kalau pun mendesak ke luar rumah hanya dilakukan untuk keperluan penting. Hal itu juga sebelumnya disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, belum lama ini.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Sebaiknya hanya untuk yang mendesak seperti membawa anak-anak imunisasi atau periksa ke dokter. Selebihnya kegembiraan bisa diciptakan di rumah karena keluarga aman dari COVID-19," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan, pencegahan penularan virus dalam klaster keluarga menjadi perhatian pemerintah. Dia bersama Kementerian Kesehatan tengah menyusun protokol kesehatan.

Tujuannya, supaya setiap anggota keluarga punya kesamaan pandangan dan perhatian bersama untuk menaati kampanye 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

"Mencegah klaster keluarga ini satu hal yang penting yang harus kita lakukan dari sisi keluarga untuk bagaimana kita bisa menghindari, mengurangi pertemuan-pertemuan secara offline yang bisa ditunda yang bisa dihindari,” ujarnya. 

“Salah satunya dengan keluarga besar misalnya hari ulang tahun kemudian misalnya dengan komunitas ada reuni, arisan. Kalau toh itu harus dilakukan itu kita bisa lakukan secara daring," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya