Kontroversi Pemecatan Gatot, Eks Waketum Gerindra: PKI Isu Basi
- VIVA/Agus Rahmat
VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (purnawirawan), Gatot Nurmantyo, menjadi buah bibir karena merasa dilengserkan gara-gara sempat mengadakan nonton bareng film Pengkhianatan G30S/PKI.
Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, mengingatkan Gatot bahwa dia diganti bukan dipecat. Arief mencontohkan bahwa kasus pemecatan itu adalah seperti yang pernah terjadi pada Prabowo Subianto.
"Saya rasa sih bukan dipecat ya tapi diganti. Karena GN tidak kayak Prabowo Subianto yang diberhentikan melalui sidang Dewan Kehormatan Perwira akibat kasus dugaan penghilangan paksa aktivis prodemokrasi," kata Arief ketika dimintai tanggapan, Kamis, 24 September 2020.
Baca juga: 807 Kios Pasar Cempaka Putih Terbakar, Kerugian Capai Rp9 Miliar
"Kalau GN mah tidak menjabat menjadi Panglima TNI karena memang akan habis masa jabatannya sebagai panglima TNI dan akan memasuki masa purna bakti pada Maret 2018," ujarnya.
Arief juga yakin Presiden Joko Widodo tidak akan serta merta mengganti panglima cuma karena mengadakan nonton bareng (nobar) film tersebut. Apalagi Jokowi juga sempat hadir dalam nobar tersebut.
Menurut Ketua Umum Forum Solidaritas Pekerja BUMN Bersatu ini, isu PKI yang diembuskan setiap September juga sudah usang. Isu tersebut juga, menurut dia, melegitimasi pemerintahan Orde Baru yang otoriter.
"Menurut saya PKI itu sih isu basi yang selalu ditiup jelang peringatan tragedi perseteruan ideologi komunis dengan nasionalis di tubuh TNI yang banyak memakan korban jiwa ya dari berbagai pihak. Yang kemudian digunakan Soeharto untuk menciptakan pemerintahan yang diktator, korup serta melakukan banyak pelanggaran HAM," katanya.