Kasus Corona Terus Bertambah, Erick Thohir Ungkap Strategi Pemerintah
- Dok. Kementerian BUMN
VIVA – Kasus virus corona di Indonesia semakin bertambah dan terus memecahkan rekor tertinggi harian. Diketahui telah terjadi kenaikan 4,4 ribu kasus per 23 September 2020, seiring dengan munculnya klaster-klaster baru.
Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir menegaskan, pemerintah terus memperkuat upaya dan melakukan langkah-langkah strategis, untuk menangani dan mengantisipasi meluasnya dampak pandemi COVID-19.
"Berbagai langkah strategis hasil koordinasi lintas kementerian lembaga, terutama dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah telah dilakukan," ujar Erick dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 24 September 2020.
Baca juga: Indonesia Resesi, Dahlan Iskan: Pemerintah Sebaiknya Cerita Apa Adanya
Pemerintah melakukan penambahan kemampuan testing spesimen, serta menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi. Selain itu meningkatkan standarisasi penanganan kasus dan pasokan obat terapi penyembuhan. "Hingga percepatan ketersediaan vaksin COVID-19," kata Erick.
Erick memastikan, hingga kini langkah-langkah tersebut telah menampakkan hasil yang positif. Per hari Rabu 23 September 2020, pemeriksaan spesimen harian COVID-19 telah mencapai 38.181 atau melebihi standar WHO, dan persentase pasien sembuh mencapai 73 persen.
Langkah strategis berikutnya adalah meningkatkan tren kesembuhan, dan upaya mengantisipasi peningkatan kasus.
"Pemerintah memastikan kebutuhan perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit rujukan terjaga, dan menjaga ketersediaan fasilitas isolasi pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala," kata Erick.
Dia mencontohkan, ada Wisma Atlet untuk wilayah DKI Jakarta, dan juga di hotel-hotel bintang 2 dan bintang 3 untuk di daerah.
KPCPEN, lanjut Erick, juga telah melakukan koordinasi dengan BUMN holding rumah sakit, untuk mendorong standarisasi terapi kesembuhan pasien COVID-19. Tujuannya agar para dokter di wilayah yang jauh dari kota-kota besar, bisa mengikuti prosedur medis yang distandarkan dan ada rujukan dalam perawatan pasien.
Di bidang farmasi, KPCPEN mendorong kemampuan perusahaan farmasi dalam negeri dalam penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan esensial, untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19.
Meskipun obat antiviral yang sangat diperlukan untuk menangani pasien COVID-19 memang masih impor, seperti remdesivir. Namun dua perusahaan farmasi nasional, Indofarma dan Kimia Farma, saat ini tengah berupaya memproduksi obat antiviral lokal.
Erick juga menjelaskan, per 23 September 2020, terjadi peningkatan lebih dari 246 ribu kasus di seluruh dunia, hingga total seluruhnya menjadi 31,4 juta kasus. Meskipun, di sisi lain, terdapat sejumlah negara yang belum melaporkan penambahan kasusnya.
"Kenaikan kasus terjadi di berbagai negara, seperti kenaikan kasus harian per 23 September di mana lebih dari 83 ribu kasus di India, 39 ribu di Amerika Serikat, 8,9 ribu kasus di Prancis, dan 4,9 ribu kasus di Inggris," kata Erick.