Lagi, Tenaga Medis di Palembang Meninggal Dunia Akibat COVID-19
- VIVA.co.id/Sadam Maulana
VIVA – I Wayan Sukanata, seorang tenaga medis di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan, meninggal dunia usai terpapar virus corona (COVID-19). Dia meninggal dunia Rabu pagi, 23 September 2020, sekitar pukul 03.00 WIB.
Humas RSMH Palembang, Ahmad Suhaimi, mengatakan sebelum meninggal dunia, I Wayan Sukanata yang bertugas di bagian Radiologi atau perekaman (rontgen) itu sempat menjalani perawatan selama delapan hari.
Baca juga: Kunyah Daun Sirih Bisa Atasi COVID-19, Cek Faktanya
Saat dinyatakan positif COVID-19, I Wayan juga langsung diisolasi secara ketat. "Hari ini ada satu lagi tenaga medis kami yang meninggal dunia setelah berjuang melawan COVID-19, I Wayan Sukanata. Ini menjadi duka mendalam untuk kami semua," kata Suhaimi.
Menurut Suhaimi, I Wayan Sukanata dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagaswidak Plaju Palembang. Namun karena pasien COVID-19, maka standar prosedur pemakaman tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
"Tetap dari tenaga medis yang memakamkannya di pemakaman umum itu, dan standar COVID-19 diberlakukan. Jadi dari RSMH Palembang, jenazah langsung dibawa ke pemakaman," ujarnya.
I Wayan Sukanata bukanlah tenaga medis pertama yang meninggal dunia karena COVID-19. Sebelumnya, kata Suhaimi, di RSMH Palembang juga ada salah satu perawat yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
"I Wayan Sukanata adalah tenaga medis kedua kami yang sudah gugur. Karena itu, kami memberikan penghormatan saat melepas jenazah dari RSMH Palembang," kata dia.
Suhaimi menerangkan, pihaknya sudah melakukan tracking kepada rekan kerja di RSMH, juga kepada keluarga. Saat ini, RSMH pun tetap melayani pasien yang terpapar COVID-19 dengan kategori sedang maupun berat.
Untuk itu, semua tenaga medis yang bertugas di RSMH selalu dibekali dengan APD. Bahkan tenaga medis juga wajib menerapkan standar protokol kesehatan selama bertugas.
Kelelahan, 5 Petugas Meninggal Dunia saat Pelaksanaan Pilkada Serentak di Jawa Timur
Lima orang meninggal dunia saat bertugas dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah atau pilkada serentak 2024 di Jawa Timur. Mereka kebanyakan meninggal karena kelelahan.
