Pengunjung Hotel di Bekasi Kurang dari 50 Orang Sehari

Ilustrasi kamar hotel
Sumber :
  • Pixabay/Asma

VIVA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat pendapatan hotel bintang empat merosot tajam selama pandemi. Rata-rata sehari, pengunjung yang menginap kurang dari 50 orang.

Intip Pesona Hotel di Bali ini yang Raih Penghargaan Hotel Berkelanjutan Terbaik

"Pada masa awal pandemi banyak hotel yang tutup sementara," kata Ketua PHRI Kota Bekasi, Iyan Rasyad, Rabu 23 September 2020.

Iyan menambahkan, meski sudah beroperasi kembali tapi pendapatan rata-rata hotel turun drastis. Sehari, kata dia, tamu hotel yang datang kurang dari 50 orang. "Turunnya bisa 60 persen dari hari biasanya," ujarnya.

Rekomendasi Tempat Menginap untuk Staycation di Bali, Estetik dan Strategis!

Baca juga: Artis Pendukung Jokowi Minta Pilkada Ditunda

Faktor penyebaran COVID-19, kata Iyan, sangat memengaruhi turunnya pendapatan hotel. Sebab, kebanyakan orang lebih memilih untuk tidak bepergian keluar rumah.

Baru Raih Penghargaan Bergengsi, Intip Mewahnya Bali Sunset Road Convention Center (BSCC)

Iyan mengaku, saat ini jumlah penginapan seperti wisma dan hotel di Kota Bekasi ada di 42 lokasi. Mereka seluruhnya tersebar di seluruh kecamatan di Kota Bekasi.

Menyangkut rencana hotel dijadikan tempat isolasi pasien COVID-19, kata Iyan, pihaknya menunggu aturan main dari pemerintah. Sebab, dia mengkhawatirkan bisa mengganggu bisnis perhotelan.

Di Kota Bekasi, memang sudah ada satu hotel bernama The Green Hotel yang terletak di Jalan Kayuringin Kota Bekasi sudah terdaftar menjadi salah satu hotel yang menampung pasien COVID-19.

"Benar sudah ada satu hotel di Kota Bekasi yang masuk daftar pengajuan sebagai tempat isolasi," tutur Iyan.

Iyan mengaku, khusus The Green Hotel masih dalam usulan. Nantinya, PHRI akan berkoordinasi dengan pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pusat. "Kalau yang menentukan bisa tidaknya kan pusat, bukan daerah," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya