Langgar Protokol Kesehatan di Kalsel, Siap-siap Ditindak Tim Pedas

Tim Penegak Disiplin Kesehatan (tim PEDAS) Kalsel dilepas
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Pol Nico Afinta melepas langsung Tim Mobile Penegak Disiplin Kesehatan (Pedas) Polda Kalsel, Senin, 21 September 2020 pukul 09.00 Wita di Lapangan Polda Kalsel. Tim ini merupakan bagian dari Operasi Yustisi yang berwenang menegakkan protokol kesehatan untuk masyarakat.

Kemendagri Koordinasi dengan KPK dan Polri Terkait Keberadaan Sahbirin Noor

Nico menyampaikan, Operasi Yustisi ini digelar sebagai tindak lanjut dari instruksi pemerintah, kapolri, dan panglima TNI karena saat ini masih meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.

Operasi Yustisi dilaksanakan secara serentak di seluruh Polres Jajaran Polda Kalsel selama 14 hari ke depan dengan tujuan untuk mencegah berkembangnya Virus Corona atau COVID-19 di wilayah Kalimantan Selatan.

Alasan KPK Gubenur Kalsel Sahbirin Noor Belum Diterbitkan DPO: Masih di Indonesia

Untuk wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut (Tala), dan Barito Kuala (Batola) akan menjadi atensi khusus oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Pelaksanaan Operasi Yustisi personel Direktorat Samapta, Direktorat Lantas dan Polres Jajaran Polda Kalsel bersama-sama dengan TNI, Sat Pol PP dan Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan memfokuskan ketiga sasaran meliput orang, tempat dan kegiatan," kata Nico dalam keterangan tertulisnya, Senin, 21 September 2020.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Baca juga: Polisi Diizinkan Tindak Tegas Calon Kepala Daerah yang Kumpulkan Massa

Terhadap orang, petugas akan melakukan pengecekan siapa saja yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di kediaman akibat terpapar COVID-19. Sementara itu, untuk tempat, petugas akan menyasar tempat keramaian seperti pasar, terminal, penyeberangan fery ataupun tempat-tempat lainnya.

Sementara itu, untuk kegiatan, petugas menyasar tempat berkumpulnya orang seperti kafe yang buka melebihi batas waktu, adanya live musik, serta kegiatan yang tidak ada pemberitahuan kepada petugas.

“Mari kita laksanakan kegiatan ini secara terus menerus, karena kita sebagai ujung tombak dan menjadi harapan penegak disiplin kesehatan COVID-19 dalam Operasi Yustisi ini," katanya.

Nico pun mengingatkan kepada seluruh personelnya untuk terus selalu menjaga kesehatan dan keamanan diri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan seperti menggunakan masker, sarung tangan dan menjaga jarak.

Seluruh masyarakat Kalimantan Selatan pun diimbau untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga selain menjaga diri sendiri juga dapat menjaga diri orang lain, sehingga dengan kebersamaan dan pemahaman yang sama ini dapat menekan COVID-19.

Sementara itu, untuk sanksi yang akan diberikan kepada warga yang melanggar protokol kesehatan, Alumni Akpol 1992 ini menegaskan bahwa seluruh wilayah di Kalimantan Selatan telah memiliki Peraturan Kepala Daerah tentang Penerapan Kedisiplinan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan COVID-19. Di mana dalam peraturan tersebut dikenakan sanksi sosial, denda bahkan sanksi pidana apabila warga benar-benar tidak mematuhi protokol kesehatan sesuai peraturan yang telah dikeluarkan.

“Sanksi pidana penjara akan diberikan bagi siapa pun juga yang tidak mematuhi peraturan wali kota/bupati tentang protokol kesehatan COVID-19, dan saya instruksikan kepada para kapolres/ta bahwa Polda Kalsel, TNI dan Satgas Penanganan COVID-19 akan bertindak tegas kepada siapa pun yang tidak patuh protokol kesehatan ini,” katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya