Kisah Pemuda Menentang Konsumsi Telur Penyu di Cilacap
- bbc
Untuk mengganti tempat pemeliharaan sementara tukik, misalnya, memerlukan 20 liter air laut seharga Rp5.000. Padahal, jangka waktu empat hingga lima hari, membutuhkan air sebanyak 50-100 liter.
Jumawan yang melaporkan temuannya ke Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Cilacap, mendapat sokongan dari lembaga itu.
"Saya mengatakan ke BKSDA, bahwa setiap tahun banyak penyu yang mendarat dan bertelur, sehingga harus diselamatkan telur-telurnya,"tuturnya.
Usai pelepasliaran tukik-tukik secara perdana pada September 2019 silam, dirinya mengajak para pemuda untuk membuat organisasi yang kemudian dinamakan Komunitas Konservasi Penyu Nagaraja.
"Komunitas ini terbentuk pada akhir 2019. Salah satu tugasnya adalah melakukan pemantauan penyu-penyu yang bertelur dan melakukan evakuasi telurnya,"kata Jumawan yang kemudian menjadi koordinator komunitas tersebut.
Pada Senin (14/09), komunitas itu juga terlibat dalam pelepasliaran 142 ekor tukik. Anak-anak penyu tersebut merupakan hasil penetasan dan penangkaran yang dilakukan oleh Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja.
"Sebanyak 142 tukik dilepasliarkan setelah sebelumnya di tempat penangkaran. Ada yang umurnya empat hari hingga empat bulan. Tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil penetasan dari telur hasil evakuasi di tiga lokasi,"kata Jumawan.
Saat ini, menurut Jumawan, dia dan rekan-rekannya telah memiliki tempat untuk penetasan. Tempat tersebut dipagari dengan menggunakan bambu, supaya tidak menjadi lalu lintas kendaraan.