Corona Melonjak, Edy Rahmayadi Larang Warga ke Kepulauan Nias Sumut

Tenaga medis melakukan tes usap atau swab test di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru
Sumber :
  • ANTARA FOTO/FB Anggoro

VIVA – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara fokus memperhatikan penanganan khusus terkait perkembangan kasus Corona COVID-19 di Kepulauan Nias. Sebab, warga yang terkonfirmasi positif virus Corona mengalami peningkatan drastis.

Masa Kampanye Pilgub Sumut Berakhir, Edy Rahmayadi Turunkan Langsung APK Miliknya

Dari laporan terbaru, ada kasus positif sementara di Kepulauan Nias dengan mencapai 106 orang merujuk hasil swab test.

Baca Juga: IDI Kembali Berduka, Seorang Dokter di Kota Malang Meninggal COVID-19 

Prof Ikrar: Tanpa Keberanian Rakyat Takkan Ada Perubahan, Lawan Pengerahan Aparat di Pilkada Sumut

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjelaskan salah satunya dengan memberlakukan pembatasan mobilisasi massa di bandara maupun di pelabuhan di Kepulauan Nias. Penyekatan di Kepulauan Nias ini berlaku 14 hari mulai hari Senin 21 September 2020.

“Kita siapkan tempat tempat untuk melakukan isolasi, mulai saat hari ini. Mulai yang ringan, yang sedang dan yang berat. Memisahkan orang yang sehat dengan yang sakit,” ujar Edy kepada wartawan di Medan, Kamis 17 September 2020.

Saat Hasto Tanya Apakah Pilkada Sumut Layak Ditunda karena Ketidaknetralan Aparat

Untuk menekan penyebaran virus Corona di Kepulauan Nias, Pemprov Sumut memperlakukan aktivitas penumpang di bandara dan pelabuhan dengan wajib menunjukan hasil swab test negatif. “Ini bukan untuk menghambat. Tapi ini untuk mencegah,” tutur Edy.

Untuk mencegah potensi penularan COVID-19, Edy meminta rakyatnya untuk tidak pergi ke Nias. Hal ini demi potensi penularan bisa dikurangi. 

“Supaya orang jangan ke sana dulu. Selama 14 hari saja. Tolong sayangilah rakyat kita ini,” lanjut mantan Panglima Kostrad itu.

Pun, ia menambahkan, pihaknya sudah mengirimkan 1.800 unit alat rapid test dan swab ke Nias. Hal itu dilakukan untuk melacak kontak erat dari orang yang terpapar. Selanjutnya, sampel akan dikirim ke Medan. 

Untuk kontak erat terhadap kasus konfirmasi di Nias akan diikuti dengan rapid test. Warga yang reaktif akan diisolasi dan menjalani swab. Mereka akan ditempatkan di lokasi-lokasi yang disiapkan.

“Contoh, ada sekolahan-sekolahan yang saat ini libur, ada SMA, SMK, kita siapkan, kita bikin kan tempat tidur di situ, kita siapkan kasur, kita isolasi di situ. Kita rawat rakyat-rakyat yang di sana,” ujar Edy. (ren)

Ilustrasi lokasi banjir bandang di Sumatera Utara.

20 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Sumut

Sejumlah bencana hidrometeorologi basah terjadi pada beberapa wilayah di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) hingga pekan lalu, Minggu, 24 November 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024