Syekh Ali Jaber Safari Dakwah di Jatim, Polisi Siap Mengawal

Syekh Ali Jaber (kiri) dan Mahfud MD
Sumber :
  • Dok. Kemenko Polhukam

VIVA – Syekh Ali Jaber tetap semangat berdakwah usai menjadi korban penusukan saat berceramah di Masjid Falahudin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Lampung, pada Minggu sore, 13 September 2020. Buktinya, ia dikabarkan akan mengisi ceramah di Kabupaten Jember dan Malang, Jawa Timur, pada Rabu-Kamis, 16-17 September 2020. 

Cetak Muballigh Profesional, BMH dan KMH Gelar Pelatihan Dakwah di Era Digital

Kabar Syekh Ali Jaber akan berceramah di Jatim disampaikan sendiri saat berbicara di program Podcast #CloseTheDoor Corbuzier yang tayang pada Rabu, 16 September 2020. Oleh Deddy Corbuzier, Syekh Ali ditanya apakah trauma dengan peristiwa penikaman beberapa hari lalu. 

"Enggak ada, saya pasrah. Kebetulan saya besok (hari ini) ada acara di Jember sama Malang," kata Syekh Ali Jaber menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier. 

Koh Dennis Lim Sebut Tak Pantas Pasang Tarif Dakwah, Netizen Senggol Ustaz Solmed

Baca: Syekh Ali Jaber Minta Penusukannya Tak Dikait-kaitkan Politik

Terkait rencana itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jatim, Komisaris Besar Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kepolisian resor (polres) setempat akan membantu panitia dalam hal pengamanan kegiatan dakwah yang akan dihadiri Syekh Ali Jaber.

Terkait Video Viral Polwan Ganggu Orang Makan, Polisi dari Berbagai Satuan Ramai-ramai Klarifikasi

Namun, tanggung jawab tetap sepenuhnya berada di pihak panitia. Karena itu, kepolisian mengimbau agar panitia melakukan langkah antisipatif dengan menyeleksi jemaah peserta pengajian. "Polda Jatim melalui polres akan melibatkan penyelenggara untuk selektif kepada jemaahnya," katanya dihubungi VIVA

Trunoyudo mengatakan, dua hal yang perlu diperhatikan oleh panitia penyelenggara, yakni memastikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 di lokasi pengajian dan memastikan tidak ada jemaah yang membawa benda-benda berbahaya dan membahayakan, seperti senjata tajam. "Lagian juga ngapain ke pengajian membawa senjata tajam," ujarnya.

Kepolisian, lanjut Trunoyudo, tentu saja akan hadir membantu pihak panitia untuk melakukan pengamanan. "Kepolisian akan membantu panitia menyeleksi peserta pengajian, misalnya, jika ada yang membawa senjata tajam," ujar mantan kabid Humas Polda Jawa Barat itu. (art)

Ilustrasi balita

Polisi Ungkap Motif Baby Sitter yang Cekoki Balita dengan Obat Keras di Surabaya

Polda Jatim menahan dan menetapkan baby sitter (N) sebagai tersangka lantaran terbukti memberikan obat keras, Polda Jatim beberkan motif Baby Sitter berikan obat keras

img_title
VIVA.co.id
14 Oktober 2024