Kronologi Kisruh Survei PolMark Eep Saefulloh di Pilkada Makassar

CEO Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah.
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fattah angkat bicara mengenai kisruh hasil survei pasangan calon Munafri Ariefuddin (Appi)-Rahman Bando di Pilkada Kota Makassar. Eep tak menampik keterlibatan lembaga surveinya untuk memberikan pendampingan terbatas kepada paslon Appi di Pilkada Kota Makassar 2020. 

Kadin Indonesia Bakal Gelar Rapimnas Akhir Pekan Ini, Sinergikan Program Presiden Prabowo

Dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Rabu, 16 September 2020, Eep menyampaikan kronologi keterlibatan PolMark Indonesia di Pilkada Kota Makassar. Dalam paparannya, Eep menjelaskan pada tanggal 28 Februari sampai dengan 10 Maret 2020, PolMark Indonesia menyelenggarakan Survei Opini Publik di Makassar, bekerja sama dengan Munafri Arifuddin (MA). 

"Sejalan dengan kesepakatan di antara kami dan MA, hasil survei hanya saya presentasikam kepada MA dan tim intinya tanpa ada publikasi. Pada saat itu, kerja sama hanya sebatas survei. Tidak ada kerja sama pendampingan kami (sebagai konsultan kerja pemenangan) untuk MA," ujar Eep.

Erwin Aksa Yakin Kadin di Bawah Kepemimpinan Anindya Bakrie Berkontribusi Bagi Pembangunan Nasional

Baca: Kandidat Kecewa, Tim Eep Saefulloh Diusir dari Makassar

Kemudian, pada tanggal 23-31 Juli 2020, PolMark kembali menyelenggarakan survei di Kota Makassar, bekerja sama dengan Erwin Aksa (EA). Selepas mempresentasikan hasil survei ini, Eep dan Erwin Aksa bersepakat untuk menjajaki kemungkinan melanjutkan kerja sama lebih jauh dengan 'Pendampingan-Terbatas'.

Waketum Kadin Erwin Aksa: Kami Fokus Pembangunan 3 Juta Rumah yang Terjangkau bagi Rakyat

Eep Saefulloh Fatah saat rapat dengan Tim Munafri AriefuddinFoto: Pertemuan CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh dengan Tim Pemenangan Appi 

Akhirnya, kerja sama Pendampingan-Terbatas dilakukan dengan Eerwin Aksa selaku Ketua Tim Pemenangan pasangan Munafri Arifuddin dan A Rahman Bando (Appi-Rahman) mulai tanggal 19 Agustus 2020. Uraian hak dan kewajiban masing-masing pihak serta berbagai aspek kerja sama ini tertuang dalam satu naskah kontrak kerja sama yang menempatkan para pihak sebagai mitra kerja sama yang sejajar.

"Sesungguhnya seluruh isi kontrak tersebut bersifat rahasia. Tetapi, karena sudah ada pihak tertentu yang mengedarkan foto kontrak kerja sama, ada baiknya saya jelaskan bahwa pendampingan terbatas ini meliputi lima aspek," terang Eep.

Pertama, konsultasi dengan dan pendampingan oleh Eep selaku CEO PolMark Indonesia. Kedua, membangun dan mengelola Dashboard Kerja Pemenangan dalam rangka digitalisasi political marketing Appi-Rahman. Ketiga, penyelenggaraan dua kali survei selama masa kerja Pendampingan Terbatas, Agustus-Desember.

Lalu, keempat, membentuk dan mengelola Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap kerja pemenangan Appi-Rahman. Kelima, menyelenggarakan Quick Count pada hari pencoblosan pilkada, 9 Desember 2020.

"Cakupan kerja sama pendampingan di Kota Makassar ini hanya meliputi sekitar seperlima saja dari keseluruhan kerja Pendampingan-Penuh yang menjadi layanan PolMark Indonesia. Karena itulah kami menyebutnya sebagai
Pendampingan-Terbatas," ujarnya.

Sebagai pihak yang melakukan Pendampingan-Terbatas untuk Appi-Rahman, Eep mengaku sudah melakukan kunjungan kerja di Kota Makassar, 28-30 Agustus 2020. Eep bersama tim PolMark Indonesia dari Jakarta (Deputi CEO, Corporate Secretary, Direktur Konsultasi, Direktur Riset dan Project Manager) melakukan kunjungan tersebut secara terbuka, tidak ada yang disembunyikan.

Begitu juga mengenai rilis hasil survei, PolMark, terang Eep, terbiasa melakukan rilis survei secara terbuka tanpa menyembunyikan mitra kerja sama survei dan/atau pendampingan. Sebagaimana yang dilakukan PolMark di berbagai Pilkada/Pemilu sepanjang sekitar 11 tahun berdirinya PolMark. 

Seperti rilis survei Pilkada Kalteng 2010, Pilkada Kota Medan 2010, Pilkada Jakarta 2012, Pilkada Jawa Barat 2013, Pemilu Presiden 2014, Pilkada Jember 2015, Pilkada Pangandaran 2015, Pilkada Jakarta 2017, Pilkada Sulbar 2017, Pilkada Riau 2018, Pemilu Legislatif 2019.

Bantah soal Meme Survei

Menurut Eep, dalam pertemuan-pertemuan di Kota Makassar dengan berbagai unsur kerja pemenangan Appi-Rahman dicapai kesepakatan, semacam komitmen bersama, untuk tidak mempublikasikan hasil survei yang dilakukan PolMark Indonesia dengan pertimbangan strategis tertentu. 

Tiba-tiba, pada Senin dini hari, 14 September 2020, pukul 00.48, Erwin Aksa mengirimkan meme publikasi hasil survei yang mencantumkan gambar profilnya, nama dan PolMark Indonesia. Eep  menyatakan keberatan foto, nama dan lembagaya dicatut. 

Survei Pilkada Makassar

Foto: Meme hasil survei yang mencatut CEO Polmark Eep Saefulloh Fatah di media sosial 

Ia juga keberatan dengan penyertaaan kata-kata jumawa, "Konsultan politik ternama yang memenangkan Jokowi-Ahok dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno menjadi Gubernur Jakarta" dalam meme itu.

"Jadi, kami tak pernah dan tak punya niat membantah soal adanya kerja sama dengan pihak EA dan/atau MA dan/atau Appi-Rahman. Berita mengenai bantahan saya terhadap meme hasil survei Kota Makassar tidak akurat. Saya tidak pernah membantah mengenai ada/tidaknya kerja sama survei/pendampingan dengan AppiRahman. Yang saya bantah adalah bahwa kami bukan pembuat meme itu. Saya juga membantah isi meme tersebut karena tidak akuratnya data/keterangan di dalamnya," ungkapnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya