Dino Patti Djalal Positif COVID-19, Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Dino Patti Djalal
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal terkonfirmasi positif COVID-19. Dino kini dirawat di RSPAD Gatot Soebroto setelah mengalami gangguan sistem pernapasan.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

"Kami dari keluarga besar FPCI menyampaikan kabar bahwa Chairman kami, Dr Dino Patti Djalal positif COVID-19, di mana dalam enam hari terakhir beliau mengalami gangguan sistem pernapasan," tulis keterangan resmi FPCI kepada awak media, Rabu 16 September 2020.

Pria berusia 55 tahun yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri RI itu dibawa ke RSPAD pada 15 September 2020, karena kondisi kesehatannya yang semakin memburuk. Per hari ini, Dino telah dirawat di ruang Unit Perawatan Intensif.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Baca juga: Viral Video Anak SD dan SMP Ijab Kabul, Warganet Gempar

"Hari ini, beliau telah dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan khusus. Dr Dino mengharapkan doa dari semua sahabat agar cobaan ini dapat segera dilampaui. Dr. Dino juga mengirim salam and all his love kepada semua sahabat," tulis rilis tersebut.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Dino Patti Djalal merupakan mantan Wamenlu yang pernah menjabat pada periode Juli hingga Oktober 2014. Dia lalu mengemban tugas sebagai Duta Besar RI untuk Turki dan Amerika Serikat. Dia juga pernah ditunjuk sebagai juru bicara presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025