Pakar: Jangan Beli Rapid Test Kit untuk Diagnosis Mandiri

Ilustrasi rapid test.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Seorang dokter spesialis penyakit dalam dengan berbagai gangguan psikosomatik, dr. Andi Khomeini Sp.PD-KPsi, mewanti-wanti masyarakat agar tidak membeli alat rapid test untuk diagnosis mandiri demi mendeteksi terjangkit COVID-19 atau tidak.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

Andi, yang juga ketua Junior Doctors Network Indonesia, menjelaskan, ada dua alasan utama dia melarang membeli alat rapid test, setelah mulai muncul gejala perilaku itu di masyarakat.

Pertama, katanya, pemeriksaan secara cepat atau rapid test tidak efektif dan tidak akurat untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak. Akurasi rapid test di bawah 50 persen dan tidak dapat dijadikan patokan untuk memastikan kejangkitan.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

Rapid test sebenarnya hanya untuk deteksi dini penularan atau penyebaran COVID-19. Karena itulah, katanya, sebagaimana dia uraikan dalam rekaman video yang diunggah dalam akun Twitter-nya, @dr_koko28, pada Selasa malam, 16 September 2020, “Kita tidak menggunakannya di puskesmas atau rumah sakit”.

Alasan kedua, kalau untuk diagnosis COVID-19, metode paling akurat ialah pengambilan sampel spesimen melalui swab test yang dilanjutkan dengan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). “Karena tingkat efektivitas dan sensitivitasnya di atas 90 persen,” tuturnya.

PM Singapura Positif Covid-19 Setelah Kunker ke Beberapa Negara

“Jadi, tidak bijak untuk menggunakannya (rapid test kit) sendiri, terlebih COVID-19 juga perlu pantauan dari dokter, perlu pengarahan untuk orang-orang yang sakit, atau punya riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi COVID-19,” ujarnya.

Daripada membelanjakan uang untuk rapid test kit, Andi menyarankan lebih baik membeli cukup sayur dan buah untuk dikonsumsi agar meningkatkan sistem imun tubuh. “Mending duitnya dipake beli sayur & buah. Makan bersama keluarga,” tulisnya.

Andi Khomeini sebelumnya mengunggah sebuah rekaman video yang memperlihatkan sejumlah mobil ambulans mengantre masuk Rumah Sakit Darurat COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta, viral di media sosial.

Tidak dijelaskan lebih rinci tentang video itu memang memuat para pasien COVID-19 atau bukan, meski semua lampu dan sirinenya menyala. Satu ambulans di antaranya yang tampak jelas bertulis ambulans Puskesmas Kecamatan Tanah Abang.

“…dan banyak yang nyari ruang perawatan intensif. Yang sehat tolong jaga diri. Yang sakit kita doakan agar segera pulih,” tulis Andi Khomeini. Baca selengkapnya dalam artikel: Viral Video Penampakan Ambulans-ambulans Antre Masuk RS Wisma Atlet

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya