Ridwan Kamil: Kota Cimahi Zona Merah COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVAnews/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerangkan peta sebaran virus corona atau COVID-19 di wilayahnya masih menghantui beberapa wilayah penyangga DKI Jakarta dan Kota Cimahi. 

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Ridwan Kamil menjelaskan, perkembangan terbaru yaitu Kota Cimahi yang gencar memberlakukan pelacakan dengan tes usap.

"Secara umum kita di urutan keempat ya kalau kasus. Ada Jakarta, ada Jawa Timur, Jawa Tengah baru Jawa Barat. Kemudian situasi terakhir yang zona merah ada empat, minggu ini Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Cimahi," ujarnya, Selasa, 15 September 2020.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

Baca juga: Disuntik Dosis Terakhir Vaksin COVID-19, Ridwan Kamil: Jadi Agak Pegal

Kota Cimahi, menurut dia, dinyatakan zona merah karena terus memunculkan kasus positif akibat gencar dilakukan pengetesan.

Sudah Terdeteksi di Indonesia, HMPV Bisa Diketahui Lebih Dini dengan Skrining

"Berita Cimahi, satu-satunya daerah yang sudah melewati standar WHO untuk pengetesan PCR itu Kota Cimahi saya ucapkan selamat. Tapi berita buruknya minggu ini zona merah mungkin dari risiko pengetesan yang sangat masif  menghasilkan kasus yang banyak maka zona merah tapi apresiasi agresifitas pengetesannya," katanya.

Dia menambahkan, pengetesan swab di Jawa Barat dipastikan terus berjalan untuk memenuhi standar minimal yang ditetapkan lembaga kesehatan dunia (WHO).

"Karena pengetesan di Jawa Barat sudah terbanyak di Indonesia tapi masih belum mengejar standar WHO. Kita baru 320 ribuan kalau tidak salah, butuh lima minggu lagi untuk mengejar menjadi 500 ribu sebagai standar satu persen dari jumlah penduduk," ujarnya. 


 

Ilustrasi virus.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Dunia kesehatan belakangan ini tengah dihebohkan dengan beberapa virus penyakit yang dianggap mengancam kesehatan manusia.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025