Fadli Zon Anggap Rumus Baku Penyerang Ulama Disebut Gangguan Jiwa
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Anggota DPR RI Fadli Zon mengaku heran atas pernyataan polisi bahwa tersangka Alpin Adrian berhalusinasi saat menyerang Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung, Lampung, akhir pekan lalu.
“Kok sudah ada kesimpulan karena halusinasi. Jelas pembunuhan berencana. Harus dicari dalangnya,” kata Fadli di akun Twitternya, @fadlizon, Selasa 15 September 2020.
Politikus Partai Gerindra ini juga mempertanyakan sering terjadinya perbedaan perlakuan dan argumentasi saat ada penyerangan terhadap ulama. “Kalau yang diserang 'penguasa' maka pelaku [disebut] ‘radikal’; kalau yang diserang 'nonpenguasa' maka pelaku [disebut] mengidap 'gangguan jiwa'. Kayaknya sudah menjadi rumus baku.”
Fadli mengaku sependapat dengan pernyataan Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie yang meminta aparat penegak hukum memberi sanksi yang berat pada Alpin Adrian. Sebab, kasus itu sudah terang dan tak mungkin pelaku berhalusinasi lalu menyerang secara spontan dengan cara menusuk korban dengan sebilah pisau.
Baca: Fakta-fakta Penusukan Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber ditikam oleh orang yang belakangan diketahui bernama A. Alpin Andrian saat sang dai berceramah di Masjid Falahudin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Lampung, Minggu sore, 13 September 2020.
Pelaku tinggal di Jalan Tamin, Gang Kemiri, Sukajawa, Bandar Lampung. Pemuda itu, menurut keterangan keluarganya, memiliki riwayat gangguan jiwa sejak empat tahun belakangan. Namun, belum ada keterangan resmi dari Kepolisian atas kondisi kejiwaannya.
Ali Jaber selamat meski terluka di lengan kanannya dan segera mendapatkan perawatan medis. Polisi belum memastikan motif Alpin menyerang Ali Jaber karena masih dalam proses pemeriksaan.
Menurut Kepala Satuan Reskrim Polres Kota Bandar Lampung Kompol Rezky Maulana, Alpin mengaku menusuk Syekh Ali Jaber secara spontan. Alpin, katanya, bahkan tidak tahu ada Syekh Ali Jaber meski lokasi pengajian itu dekat dengan rumahnya.
Pelaku juga berhalusinasi pernah didatangi Syekh Ali Jaber setahun lalu karena sering menyimak ceramah sang dai melalui Youtube. “Begitu mendengar dari masjid ada yang mendengar Ali Jaber, nah, enggak lama dari situ dia ke dapur ambil pisau menuju ke tempat itu. Jadi, secara spontan pada saat itu, tapi masih kita dalami nih. Sementara pengakuannya seperti itu,” ujarnya. (ren)