Ridwan Kamil Optimistis Vaksin Sinovac jadi Endgame Lawan COVID-19

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Sumber :
  • VIVAnews/ Adi Suparman (Bandung)

VIVA - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta relawan yang terlibat dalam uji klinis fase III vaksin COVID-19 Sinovac untuk aktif meminimalisir potensi kegagalan proses uji klinis. Ridwan menilai kasus relawan yang dinyatakan positif COVID-19 setelah bepergian ke luar kota menjadi pelajaran.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

"Jangan banyak bepergian ke zona-zona berbahaya, karena akan mengganggu proses statistiknya. Tidak semua yang daftar jadi relawan itu lulus, tidak mudah, tidak sesederhana semua bisa," ujar Ridwan di Bandung Jawa Barat, Senin 14 September 2020.

Baca juga: Ridwan Kamil Cs Siap-siap Disuntik Vaksin Sinovac yang Kedua

Kini Hadir Cara Mudah Pantau Kesehatan Anak

Ridwan meminta masyarakat mendoakan progres uji klinis ini agar mendapatkan hasil positif yang nantinya akan diproduksi massal untuk warga Indonesia.

"Mudah-mudahan memberi harapan dari kami (relawan) kepada seluruh warga, kalau tidak berhasil harus cari cara lagi ending COVID ini. Tapi kalau berhasil, memberi harapan bisa berakhir dengan diberikan vaksin," katanya.

Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?

Bio Farma mempersiapkan uji klinis tahap 3 untuk penanganan virus corona atau COVID-19 dengan menerima vaksin dari Sinovac Tiongkok sebanyak 2,400 unit vaksin. Rencananya, uji klinis tahap 3 ini akan dimulai pada Agustus 2020.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, menjelaskan uji klinis vaksin COVID-19 direncanakan berlangsung selama enam bulan hingga 2021 dengan target 250 juta dosis.

“Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah memperisiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” ujar Honesti dalam keterangan resminya, Senin 20 Juli 2020.

Honesti menambahkan alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin / metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis. (ren)

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024