Mahfud MD Minta BIN Turun Tangan Usut Penusukan Syekh Ali Jaber
- Reza Fajri/VIVA.
VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa pemerintah prihatin dengan peristiwa penusukan Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung. Mahfud menyebut bahwa dakwah-dakwah Syekh Ali Jaber tidak pernah politis.
"Pemerintah sangat prihatin atas peristiwa yang terjadi. Seorang ulama yang sangat baik, yang dakwah-dakwahnya diterima oleh semua kalangan karena tak pernah menyentuh soal politik. Ternyata dianiaya atau ditusuk secara brutal oleh seseorang yang masih digali identitasnya," kata Mahfud dalam video keterangannya, Senin, 14 September 2020.
Mengenai spekulasi bahwa si penusuk ini sakit jiwa, Mahfud enggan langsung percaya. Menurut Mahfud, hal itu akan bisa dipastikan setelah melalui pemeriksaan oleh pihak terkait.
"Kita belum percaya. Kita akan tahu dia sakit jiwa betul atau tidak setelah diselidiki. Kan ada tetangganya, ada jejak digitalnya. Kalau orang sakit jiwa jejak digitalnya kayak apa, keluarganya melihatnya kayak apa. Tetangganya melihat kayak apa, teman-temannya melihatnya kayak apa," ujarnya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini mengaku sudah memerintahkan aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini. Mahfud juga meminta bantuan pihak lain seperti Badan Intelijen Negara atau BIN.
"Bahkan saya sudah minta BNPT kemudian Densus bahkan BAIS, BIN, Kabaintelkam, saya minta selidiki kasus ini dengan sebaik-baiknya, setransparan mungkin," katanya.
Selain itu, Mahfud juga meminta aparat untuk memonitor dan melindungi para ulama. Menurut Mahfud, para ulama ketika berdakwah juga layak untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah.
"Kepada semua aparat yang saya sebutkan tadi supaya dari sekarang terus melakukan pemetaan, pemantauan dan perlindungan penuh kepada dai terutama para ulama. Dai apa pun pandangan politiknya, itu harus dilindungi kalau sedang berdakwah," kata Mahfud. (lis)
Â